Rabu, 27 Februari 2013

Korupsi

Sebelum baca ini, ada baiknya kalian membaca dulu post dari temanku ini. Dialah yang menginspirasiku untuk membuat tulisan ini. Aku Cuma sedikit menambahkan. Kenapa kutulis kembali di blogku? Aku menuliskan ini agar lebih banyak lagi orang menyerukan untuk berbuat jujur.malah kuharap artikel kejujuran ini menjadi berantai, ditulis oleh semua blogger Indonesia.

korupsi? Ketika pertama kali mendengar kata itu, apa yang kalian pikirkan? Aku punya sedikit opini tentang kata itu. Opini yang kupikir cukup menarik untuk ku masukkan ke dalam blogku.
Kita memang nggak bisa memungkiri kalau korupsi sudah semakin merajalela, bukan hanya di pemerintahan.tapi di semua tempat di Indonesia ini. Siapa saja, memberlakukan korupsi di dalam kehidupan mereka, kita semua tahu itu. Aku pun nggak memungkiri kalau diriku sendiri menerapkan beberapa konsep korupsi di dalam kehidupanku. Ya aku akui generasi muda kita ini memang salah. Tapi apa bisa sepenuhnya kita menyalahkan generasi muda ini? Tidak. Generasi sebelum ini juga turut andil untuk menciptakan negeri yang kaya akan “koruptor” ini.

Tentu kepribadian negri ini tidak langsung terbentuk begitu saja dalam beberapa tahun kan..? ini terjadi selama berpuluh-puluh tahun.pelan-pelan, sedikit demi sedikit, menjadi sebuah kebiasaan yang lama-lama dianggap wajar saja di dalam lingkungan ini.khususnya lingkungan ‘rakyat’. Yah, memang benar, ibumu tidak akan meminta sisa uang 1000 yang kau tidak kembalikan ketika kau diminta ibumu membeli gula. Tapi, secara gak langsung ibumu yang bermaksud baik itu jadi mendidikmu untuk mulai korupsi dari sejak kau kecil.

Lalu, ketika kau naik ke jenjang SD. Kau mulai belajar mencontek oleh teman-temanmu. Semua terasa biasa karna semua orang melakukan itu. Kita telah mendapat pendidikan mencontek sejak kecil,melalui media massa. Kau menerapkan apa yang kau lihat di tv ke sekolah. Mencontek. Dan gurumu yang melihat pun diam saja. “masih anak-anak.belum ngerti” katanya. Itu berlanjut sampai ke kelas 6 sd.
Ujian nasional.semuanya mendukung untuk membawa kopekan. Orang tuamu, gurumu,saudaramu,teman-temanmu. Kau pun membawa banyak kopekan.dan kau lulus dengan nilai memuaskan. Menyenangkan,bukan? Iya menyenangkan, tapi secara gak sadar, kau telah menumbuhkan bibit yang akhirnya bisa menjadi korupsi.kau belajar untuk tidak jujur, dan akhirnya? Kau akan tidak jujur seumur hidumu. Kejujuran malah akan terasa aneh.bagimu dan orang-orang disekitarmu.
Suatu hari, akhirnya dia menjadi seorang pengangguran. Karna kau selalu mengikuti orang lain, dan selalu mengambil apa yang sebenarnya bukan hak milikmu. Kau benci semua orang.suatu hari, seorang pejabat terbukti korupsi.kau semakin marah. Kenapa dia di berikan fasilitas? koruptor itu!? Kau mengatakannya koruptor karna pengaruh media massa, tentu.

Lalu, setelah itu, apa yang terjadi? “koruptor transparan” itu pun berdemokrasi, seolah dia yang paling suci, menuntut pemerintah untuk tidak ini-itu, memaki-maki. Setelah itu? Dia melakukan korupsi kembali.
Aku yakin, setiap kita semua melakukan korupsi, pasti kita berpikir “ini memang hakku,aku sudah bekerja keras.aku pantas menerima ini”. 

Mudahnya, begini saja.misalnya kau adalah seorang Guru.lalu kau di pilih oleh pihak sekolah untuk menjadi panitia di sebuah acara di sekolah. Panitia itu tidak menerima upah,benar kan? Lalu suatu waktu kau dipercaya untuk memegang uang keperluan acara itu. Acara pun selesai. Ada Rp.300.000 uang yang tersisa. Lalu apa yang terjadi? Tentu saja uangnya dibagi-bagi,kan? Tapi, sebelum uang itu dibagi, kau telah mengambil Rp.50.000 untuk anda, dan memberikan sisanya untuk dibagi-bagi dan meminta juga bagian anda. 

Sama seperti para pejabat itu. Dia merasa itu haknya. Dia hanya mengambil “sedikit” Dan dia memang berhak karna dia sudah bekerja keras. Tapi bukan berarti aku membenarkan hal itu. Itu tetap salah, bagaimanapun.

Inti dari artikel ini,adalah korupsi itu adalah buah dari ketidakjujuran. Dan ketidakjujuran itu mau tak mau, suka tak suka telah diterima dengan sangat baik dan malah dijadikan standar berprilaku di masyarakat.
Pernah salah satu temanku mengatakan “aku nggak suka orang sok jujur, sok baik. Munafiq dia.gak ada loh orang yang jujur kali. Dan jujur kali pun gak bagus juga.” Kenapa jujur itu menjadi tidak “bagus?”. Jujur itu memang tidak bagus pada awalnya, tapi kalau kita sudah terbiasa, itu akan menjadi mudah di tengah dan di akhir. Bahkan mungkin kau akan menjadi orang yang dipercaya, dan yang terpenting, memajukan negeri kaya koruptor kita ini.

“ah.taroklah(misalnya) kita udah jadi orang jujur. Kau yakin orang lain bisa jujur juga? Sama aja kalo Cuma kita yang jujur”. Itulah kenapa kita punya Nabi. Allah kan sengaja kasih Nabi ke kita supaya dia bisa kita jadikan panutan,suri tauladan kita. Hilangkan sekali-sekali rasa malasmu, bacalah sejarah Nabi Muhammad. Lihatlah caranya menyebarkan islam. Nggak kayak mie instan yang langsung jadi. Dia memulai dari orang-orang terdekatnya, lalu siapapun yang ditemuinya, lalu membentuk kelompok kecil yang perlahan semakin banyak. Lalu? Jadilah Islam yang sekarang bisa kita lihat. Dengan bermilyar umatnya.
Kebaikan itu, walau butuh waktu lama untuk menyebarkannya, tapi hasilnya itu bisa hebat.mulailah dari diri sendiri untuk belajar jujur, dan kemudian orang lain.pasti Indonesia kita ini bakal jadi “lebih” dari ini.

UFO,ulfah oktarida,Si pengubah dunia
26,februari 2013

2 komentar :

  1. Sebelum era kenabian, Nabi Saw sudah diberi gelar "Al-Amiin" karena kejujurannya yang luar biasa...

    Seperti kata KPK dek, Berani jujur itu hebat :)

    @nasution_ananda*Medan

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejak kapan mulai pake anonim bang? XD iyaiya sesuju deh sama abang :D

      Hapus

assalāmu `alaykum~
untuk yang udah baca, wajib koment ya,, dan yang belum baca, wajib koment juga. yang suka tulisannya, wajib koment, dan yang ga suka juga, wajib komen. hehehe. makasih ya udah baca blog saya! oh iya, komennya ada syaratnya ya, gampang kok!!

1.tidak mengandung unsur SARA ataupun Pornografi. komentar apapun yang mengandung kedua unsur itu akan langsung admin hapus.
2. kalau bisa, berilah komentar yang membangun. kritik lebih tepatnya. saya memang suka pujian, tapi saya lebih memerlukan kritik agar saya bisa membuat blog saya lebih bagus. setiap kritik anda sangat berharga bagi saya.
3.tidak ada SPAMMER disini. oke?
4.tolong jangan berikan link hidup ataupun komentar yang berbau promosi suatu produk/barang/blog kalian. boleh kasih link tulisan blog kalian tapi yang memang berhubungan dengan tulisan yang saya tulis.
5.komentarlah dengan ikhlas. kalau mau saling follow, ada baiknya dikatakan melalui social media saja. social media saya ada di paling atas sebelah kiri blog ini.
6. dimohonkan kedewasaannya untuk menaati peraturan di blog ini, oke? makasih buat waktunya :D salam #Invasi!!

Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder