Senin, 30 Juni 2014

Sepatu

jujur, aku tak begitu tertarik soal fashion. kalau mamaku bilang sih, selera fashionku itu buruk. aku selalu sesuka hatiku memakai ini itu, tanpa mencoba mencocokkan atasan-bawahan dan lain-lain. aku juga lebih suka memakai baju yang besar-besar yang membuatku terlihat tenggelam dalam baju itu daripada harus menggunakan baju yang pas-pasan dengan tubuhku. tak pernah terasa nyaman untukku.

tapi walaupun begitu, aku masih suka searching baju-baju terkenal atau sepatu model terbaru di google, walaupun tidak pernah membeli atau menjadikan itu referensi. cuma buat lihat-lihat aja sih. ada satu yang selalu menarik perhatianku, toko online Zalora. kenapa? karna iklannya sering kali kulihat di sudut-sudut blog-blog yang kerap ku kunjungi. suatu hari, akhirnya aku tertarik untuk melihat lihat disana.

dan aku malah nyasar ke koleksi converse Zalora. jujur itu pertama kalinya buatku untuk melihat toko online. tapi setelah kulihat-lihat, koleksinya ternyata bagus juga, anak muda banget. kebetulan, aku nggak punya banyak sepatu jalan-jalan jadi aku iseng milih sepatu yang paling kusuka, kan udah mau raya, hehehe. dan dibawah ini adalah salah satu sepatu favoritku. ancang-ancang buat nabung nih kayaknya. nanti kalau uangku udah cukup, mungkin-mungkin aku bakal beli sepatu ini.

sepatu favoritku. kapan bisa beli ya?






Penasaran? Lanjut.. »»  

Sabtu, 21 Juni 2014

Death Note

woahahaha. akhirnya setelah menghabiskan 2 hari 1 malam dengan sedikit unsur begadang, aku menyelesaikan serial anime "Death Note" dan kesan yang pertama kali adalah.. sakit otak. iya, banyak sekali logika-logika mereka yang sulit kumengerti. masih nggak rela L mati di tengah-tengah tapi cukup terhibur sama 2 pengganti L, Near dan Mello.
L itu lebih keren dari Light. TITIK!!
L. maaf lupa sumbernya -_-

secara keseluruhan sih aku suka ceritanya, cuma agak membosankan di tengah-tengah, khususnya waktu Light melepaskan Death Note, lupa ingatan dan jadi baik. episode kemunculan perusahaan Yatsuba deh pokoknya. sampai sekarang juga masih gak rela L mati gitu aja, lebih suka akhir di Death Note versi film, karna di versi film L mati setelah Light mati.

mengejutkan akhirnya karna yang ngebunuh Light di akhir itu adalah orang paling polos dan paling muna disitu, Matsuda. tapi wajar aja sih, dia percaya penuh sama si Light, tapi Lightnya gitu. kalau ku bilang sih, si Light ini bukannya nggak punya otak, tapi mungkin bagian otaknya yang khusus untuk mengelola emosi cinta dan kasih sayang udah nggak berfungsi, atau Neuron otaknya yang di bagian itu hilang tercecer. soalnya dia bahkan mempertimbangkan untuk membunuh adiknya jika terdesak, dan kalem-kalem aja tuh waktu ayahnya meninggal. oh iya, bahkan dia juga berencana buat ngebunuh Misa kalau udah nggak perlu, kan? kesimpulannya memang pengelola emosi di dalam otaknya udah rusak.

masalah pengelolaan emosi di anime ini nggak terlalu ditunjukkin. mungkin karna anime ini lebih di khususkan untuk laki-laki kali ya. yang lebih butuh logika daripada emosi-emosi yang nggak jelas. kelihatan dari cara mereka membuat kematiannya si L, kayak nggak ada apa-apa bahkan setelah L mati. aku sendiri terkejut (mungkin karna lebih banyak nonton anime untuk anak cewe kali ya) kematian L nggak terlalu di besar-besarkan padahal aku udah mencak-mencak ngeliat itu.


hmm.. Light itu menyebalkan. dan lebih menyebalkan lagi ngelihat cewe-cewe itu nempel semua sama Light. nggak ngerti ahh, bahkan sampai ada pemuja kira segala. Light berpikir kalau dia itu orang baik, padahal nggak. topeng yang dia buat itu cukup bagus. buat dirinya jadi seperti pahlawan. terobsesi jadi Tuhan. memang benar juga kalau orang yang mendapatkan Death Note itu, lebih cocok disebut orang malang daripada orang yang bahagia. hidupnya terobsesi ngebunuhin orang, hidupnya banyak hitamnya, matipun nggak dapet kepastian surga atau neraka.

tokoh yang kukagumi? udah jelas, pasti si L. aku memang memandang tinggi derajat para pemilik bintang scorpio.hehe. tapi bukan itu aja sih, banyak yang menurutku keren dari si L ini. banyak misteri tentang dia yang mungkin penulisnya sengaja untuk nggak ngebuka. bikin penasaran. tapi penasaran yang nggak bakal terjawab sampai kapanpun. haft. menurutku walaupun dia udah mati, tetep aja pemain utama sebenarnya itu dia, bukan Light. karna yah, nggak pantes rasanya orang kayak Light itu jadi pemain utama, nggak pantes #Emosi

oh iya, di bagian kesimpulan ini, aku mau sedikit bawa-bawa agama, hehe. Jepang itu, termasuk Negara yang sekuler, atau negara yang nggak mau ikut campur persoalan agama masyarakatnya. makanya, orang jepang bebas mau beragama ataupun nggak, dan berdasarkan Wikipedia, 65% orang jepang tak punya agama. kalau dihubung-hubungin sama Death Note sih, kita bisa ambil kesimpulan kalau dari awal orang-orang seperti Light, Misa, dan Teru Mikami itu kenal Islam, pasti nggak bakalan gitu akhirnya. akhirnya pasti Happy ending. kenapa aku bilang gitu? karna selama mereka hidup, mereka nggak menemukan kepastian dan keadilan. mereka merasa hidup nggak adil, karna mereka bergantung sama manusia yang notabenenya juga bisa salah. lah, manusia kan nggak sempurna? jadilah hidup mereka berasa gantung. mau nolongin orang, tapi kejahatan ada terus. tujuan mereka sih baik, tapi nggak ada jaminan kalau mereka berbuat baik mereka akan masuk surga, nggak ada kepastian, dan nggak ada yang memastikan.

jadinya, karna orang di sekitarnya pun nggak terlalu perduli soal agama, jadi si Light ini merasa kalau dunia itu dalam keadaan Vaacum of power atau kekosongan kekuasaan, nggak ada yang menghukum, harus ada yang menghukum. dengan pemikiran kayak gitu, ya wajar aja kalau kemudian dia berpikir untuk jadi Tuhan. toh dia juga nggak tahu apa-apa soal tuhan. pas sekali momennya pas si Ryuk ngejatuhin Death Note (andaikan aja si Ryuk ini bukan Shinigami, tapi Setan). yaah begitu deh jadinya. akhirnya, Light mati penasaran mandi darah gitu. kasian orang-orang kayak gini, nggak sempat kenal agama, udah mati aja dianya.

coba aja yang jatoh waktu itu Al-Quran bukan Death Note, pasti yang terjadi bakalan Happy ending. ya iyalah, si Light ini kan bukannya bodoh, dia jenius loh. kalau dia ngeliat suatu hal, dia nggak cuma lihat dari posisi dia doang, tapi dia juga coba untuk melihat dari posisi orang lain. mungkin awalnya dia bakal belum percaya sama Al-Qur'an, tapi dia bakal menyelidiki lebih dahulu. mungkin penyelidikan makan waktu bertahun-tahun, tapi dengan kejeniusan Light dia pasti nggak bakal lama sadar kalau Al-Quran itu benar, dan dia nggak perlu gelisah lagi karna udah ada yang bakal ngehukum orang-orang jahat itu. haaah. dan dia harusnya juga sadar, kalau orang berbuat jahat itu nggak semuanya memang benar-benar jahat. ada yang mencuri karna kelaparan, dia juga cuma nyuri roti. kalau dalam islam, orang ini nggak sepenuhnya salah karna dia memang udah terancam hidupnya dan dia bukan mencuri hal-hal yang bisa buat si korban miskin. malah, harusnya yang disalahin si korban karna kelewat pelitnya. mungkin orang ini bakal dihukum, tapi nggak sampe dibunuh segala, Light


Penasaran? Lanjut.. »»  

Rabu, 11 Juni 2014

HARADA Artwork

huaaah. selesai juga artwork yang satu ini. udah cukup puas sama yang satu ini walaupun masih kelihatan kakunya. hahaha, ini pun dalam rangka refreshing sehabis ujian. lumayanlah sekalian buat latihan. dalam sebulan ini, insyaallah banyak bikin artwork walaupun mungkin ini bakal jadi puasa tersibuk yang pernah aku alami. sekalian, puasa ini mau buat coba sketch juga buat ujian masuk SBMPTN.

harada-kimono-in-japanesse-traditional-houses-made-by-ufo
Harada di rumah tradisional jepang. hohoho klik untuk memperbesar

Harada-Kimono-Made-By-ulfah-oktarida-sihaloho-@UFOO_
Harada pake kimono. lumayanlah buat amatir. klik untuk memperbesar

Penasaran? Lanjut.. »»  

Senin, 09 Juni 2014

Frustasi? Nope.

haaaaah. padahal aku pengennya di blog ini kutulis prestasiku kek, entah apa kek, eh tapi selalu malah akhirnya, ujung-ujungnya, menggalau lagi. nilai lagi. nggak berubah-berubah. pusing aku. aku udah lelah nyari cara belajar yang cocok buat aku. kurasa memang aku nggak cocok duduk di kelas itu kali ya. aku udah nggak banyak ikut kegiatan lagi, udah fokus belajar sampe malam, bahkan terkadang sampai begadang tapi kenapa hasilnya selalu mengecewakan? aku udah bingung mikirin cara supaya aku mudah belajar. bener-bener nggak ngerti.

sekarang ngapain? nggak tahu. aku terlalu depresi buat mikirin apa yang bakal terjadi di masa depan. belum lagi SNMPTN, SBMPTN,kuliah.. pusing mikirnya!! aaah.. rasanya bukannya aku nggak belajar, aku serius belajar kok. aku ujian nggak nanya-nanya, nggak nyontek ataupun ngopek. aku nggak ngerti apa yang salah. aku benar-benar nggak habis pikir kenapa KKM itu menyebalkan sekali. kenapa KKM itu sesuai kaum mayoritas? kenapa KKM nggak mikirin kaum minoritas? kenapa cuma gara-gara nilai rata-rata, nilai KKM ikut naik? itu cuma angka-angka gila yang ditentukan oleh para orang tua itu, tapi rasanya menyebalkan sekali lihat angka-angka itu. lebih menyebalkan lagi, ketika tahu teman-temanmu yang udah jelas-jelas kau lihat nyontek, berlari ala slow motion masuk ke ruangan, dan bilang kalau dia dapat 100!! okelah di nyontek, tapi kenapa harus 100?? dia menaikkan nilai KKM!! dia, buat nilai KKM yang harusnya normal jadi tinggi banget! orang kayak gini, pantesnya di arak keliling kota, terus diceburin ke palung laut terdalam se-semesta. bolehlah dia nyontek, tapi harusnya dia juga mikirin orang-orang yang berusaha dong. apa kek, turunin dikit kek nilainya, apa kek.

aaah. kalau mikirin frustasi, rasanya kayak mau mati aja kalau gini terus. kalau aja aku nggak ingat, nggak ada orang hebat yang hidupnya tenang-tenang aja dari awal. nggak ada orang hebat yang langsung hebat. bahkan, orang sejenius Albert Einstein pun hidupnya nggak selancar itu. ada aja masalah, ada aja cobaan yang menimpa dia. tapi dia bangkit, walau dengan cemoohan, walau dengan tatapan tak percaya dari orang-orang. walau dia dianggap gila. semua orang yang mau berhasil harus tahu dulu rasanya jatuh. supaya, saat dia benar-benar berhasil dia nggak jadi besar kepala, nggak gampang meremehkan orang. Bill Gates, Steve Jobs, Thomas Alva Edison, semua orang berhasil pernah jatuh. mereka belajar jatuh bukan sehari-dua hari, tapi bertahun-tahun.

mungkin, sekarang giliranku untuk belajar jatuh. nggak apa-apa, aku jatuh, nggak apa-apa juga, kalau kalau berjalan terseok-seok. nggak apa-apa kalau semua temanku berpikir kalau aku nggak perduli soal pelajaranku, karna aku selalu tertawa kalau mereka bertanya soal itu. aku nggak masalah belajar jatuh, kalau memang akhirnya aku bangkit. hah. baru tau, ternyata jadi orang hebat itu nggak mudah ya. dulu, waktu semuanya bisa aku dapatkan, tapi dengan nyontek, ngopek, rasanya apa aja di dunia ini nggak ada yang sulit. sekarang, waktu aku benar-benar merasakan apa itu pahit perjuangan, baru aku mengerti, kenapa orang orang sukses itu sangat dihargai. lebih daripada keberhasilan mereka, mereka patut dihargai karna semua proses yang telah mereka lalui. cemoohan, kegagalan, rasa sakit cuma sebagian dari banyak hal yang mereka rasakan. dan mudah-mudahan, ini semua akan berakhir baik. semoga.

"manisnya hidup terasa setelah berlelah-lelah berjuang" -Imam Syafi'i-

Penasaran? Lanjut.. »»  
Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder