Nggak terasa, waktu terus berlari meninggalkanku di
belakangnya. Sekarang, tinggal menghitung hari sampai akhirnya aku resmi
dikatakan orang dewasa. Yang berarti aku dianggap pemikirannya sudah matang dan
juga sudah mampu untuk memutuskan mana yang baik atau buruk. Perasaanku? Campur
aduk. Senang, lebih banyak cemasnya. Bahkan kerap kali aku terbangun di tengah
malam, memikirkan diriku yang sampai sekarang belum jadi apa-apa.
Lebih banyak lagi perasaan menyesal yang datang di setiap
hariku, walaupun aku sudah mencoba untuk mengikhlaskan semuanya. Menyesal karna
aku belum mampu melakukan apapun dan menyesal karna telah kehilangan banyak hal
baik dalam hidupku. Kadang aku ingin
berteriak dan menangis seperti anak kecil. “Kembalikan semua yang dulu ada
padaku! Kembalikan!” aku sangat ingin mengucapkan itu, tapi aku tahu pasti,
hidup tetap terus berjalan baik aku suka maupun tidak, dan masalah akan selalu
ada dalam hidup.
Aku menyesal telah kehilangan teman-teman liqo’ku.
Sekarang aku sudah tidak terlalu akrab lagi dengan mereka. Padahal aku tahu,
mereka sahabat yang kudapatkan di SMA ini. mereka selalu menerimaku, apapun
keadaanku. Baik saat susah maupun senang, selalu tetap tersenyum walau sebesar
apapun kesalahanku.
Aku menyesal meninggalkan beban yang berat untuk
adik-adikku di ekskul IT. Aku sudah jadi seorang kakak yang tidak bertanggung
jawab. Meninggalkan mereka di awang-awang, dan fokus pada diriku sendiri. Tidak
memberi contoh apapun dan Membiarkan mereka memegang tanggung jawab yang besar
tanpa tahu tugas mereka yang sebenarnya.
Aku menyesal membuat banyak kerjaan untuk
guru-guruku akibat nilaiku yang sangat parah. Aku menyesal menambah beban
mereka. Aku menyesal tak dapat jadi murid yang pintar. Aku malah terseok-seok.
Aku sudah berusaha, aku berlari sampai terluka kakiku dan aku terjatuh,
sementara temanku yang lain sudah lari sangat jauh. Aku menyesal tak dapat ikut
berlomba seperti teman-temanku. Aku menyesal membuat guruku kecewa. Terlebih
satu guru, yang aku rasa akan aku ingat seumur hidupku. Dia mengatakan padaku
untuk tak berputus asa meski aku menyusahkan dia, membuat kerjaanya bertambah.
Dia kelihatan tak keberatan, padahal semua guru menekanku. Dia tetap tersenyum.
Aku menyesal tidak berusaha lebih keras.
Aku juga telah meninggalkan adik-adikku di Alfaris
yang harusnya sekarang dalam kondisi genting dan harusnya butuh bimbingan dan
semangat dariku.
Aku juga, baru saja tadi, menyakiti hati temanku
walaupun aku tak bermaksud melakukannya. Aku membentak mereka karna mereka
masuk seenaknya dan membuat keributan saat kami sedang melaksanakan Try Out di
bimbel. Aku tak menyesal karna menegur mereka tapi aku menyesal karna telah
menyakiti hati temanku. Dan aku khawatir, ini menimbulkan dendam yang tak
pernah berakhir. Padahal, di akhir masa SMA ku ini sebenarnya aku ingin
menciptakan kenangan indah untuk kuingat, bukannya kenangan buruk atau malah
membuat temanku sakit hati karnaku.
Aku juga sangat menyesal untuk segala kata-kataku
yang terkadang menyakiti perasaan ke-4 sahabatku. Aku sangat menyesal, aku
terkadang mengucapkan kata-kata yang membuat mereka terdiam. Aku tak bermaksud.
Aku tak mau menyakiti hati mereka. Aku menyesal. Padahal mereka sahabatku sejak
SMP. Aku tak bisa mengendalikan emosi
dan mulutku dan malah menyakiti hati mereka.
Aku menyesal karna mengabaikan nasehat-nasehat dari
abang yang sebenarnya sangat berguna untukku. aku selalu merasa lebih benar
daripada abangku. Aku selalu menyusahkan dia. padahal dia rela menunggu untuk
menjemputku. Seringkali dia menunggu aku yang pulang les maghrib padahal dia
seharusnya sudah pulang sejak jam 1 siang. Dia rela menungguku dan aku tak
pernah bisa membalas kebaikan abangku itu. dia selalu mengalah padaku padahal
terkadang aku yang salah.
Aku menyesal karna aku tak dapat mengenal kakakku
dengan lebih baik, tak mendengarkan cerita-ceritanya, tak menghubunginya setiap
hari. aku menyesal terkadang aku lupa pada kakak. Kakak juga sama seperti
abang, mengalah untukku. aku sangat merindukan kakak. aku sedih tak dapat
menemaninya saat ia susah, tak mendengar cerita sehari-harinya di rantau sana,
tak dapat menghiburnya saat ia punya masalah.
Aku menyesal, sangat menyesal pada Ayah. Aku
menyesal karna tak dapat membuatnya bangga. Aku menghabiskan uang yang
dicarinya susah payah untuk hal-hal yang terkadang tak perlu. Aku tak dapat
berprestasi dan malah membuat keningnya berkerut melihat nilai-nilaiku. Aku
menyesal membuat ayah pulang larut malam untuk memberikan semua fasilitas yang
kusia-siakan ini. aku menyesal karna tak dapat menjadi anak yang baik. Aku
menyesal membuat ayah tak punya waktu istirahat.
Terlebih lagi, aku menyesal tak bisa jadi anak yang
baik buat mama. Selalu menyusahkan mama. Membuat mama mengerjakan semuanya
sendiri. Segala perkataanku yang menyakiti perasaan mama. Menolak untuk
membantu mama yang sedang kesusahan. Mama tetap menolongku. Mama juga
memotivasiku untuk tetap berusaha meski aku sudah jatuh sejatuh-jatuhnya. Aku
menyesal membuat mama pusing, tak dapat memijit mama, tak dapat merawat mama
dengan baik. Tak dapat membantu pekerjaan rumah.
Tapi, penyesalanku yang paling besar adalah diriku
ini. aku menyesal tidak merawat tubuhku dengan lebih baik. Aku menyesal menjadi
terlalu keras pada diriku ini. aku menyesal tidak memanfaatkan waktuku dengan
baik dan terus menerus membuat diriku jatuh. Aku sangat menyesal selalu menjadi
ruh yang buruk terhadap tuhannya. Aku menyesal jarang berdoa, jarang bersyukur,
membuat penyakit mau bersarang di tubuhku. Harusnya aku jadi lebih baik pada
diriku sendiri.
Waktuku semakin sedikit, dan seharusnya aku sudah
harus jadi lebih baik. Tapi aku malah jadi lebih buruk. Aku menyesali semuanya.
Seandainya aku bisa, aku ingin mengulangi waktu. aku ingin memperbaiki kesalahan-kesalahanku.
Aku berharap dapat punya waktu lebih, yang dapat kubagi-bagi untuk
teman,sahabat, keluarga dan untuk belajar. aku tak ingin menyusahkan orang. 17
tahun sudah hampir tiba. Saatnya aku untuk jadi lebih dewasa. Penyesalan ini
biarlah jadi pemicu dan mengingat bagiku, agar aku tak menyia-nyiakan waktuku
lagi. semoga kedepannya aku dapat memakai waktuku dengan lebih baik.amin.
bismillah