Sabtu, 16 November 2013

transformasi

selalu, disaat mata mau pejam, disitulah keluar rangkaian kata itu. menuntut dikeluarkan. baiklah, kukeluarkan hari ini.

aku belum sempat menulis waktu itu, tentang ultahku yang ke-16. rasanya menyenangkan. aku mendapat 2 kue ulang tahun, satu dari kelompok qhalaqah, yang satunya lagi dari teman sekelas. ke-2nya enak. terimakasih, teman.

ucapan ultah pertama. kak umroh. tepat 12.00 masuklah sms itu. sms panjang yang tak sengaja terhapus olehku. isinya berupa doa-doa untukku kedepannya, nasehat. aku sangat senang. kakakku, tak melupakan ultahku. di pagi hari, mama, ayah dan abang mengucapkan selamat, salam ayah, mama, abang. aku tersenyum senang. allhamdullilah, aku telah di beri keluarga yang sempurna ya Allah.

lalu, masuklah sms dari sahabatku, sarah. mia mengucapkan selamat dari twitter, yang pertama. sahabat-sahabatku. mereka masih ingat ulang tahunku.aku bersyukur atas segala limpahan rahmat yang telah diberikan. allhamdulillah.

sekarang, saatnya aku berfikir, sudah lebih majukah aku dari 15? di 16, aku mau apa?

sudah banyak project mimpi yang kutuliskan di mini binderku. disitu, semua mimpiku ada. dan juga beberapa salinan di laptop kecilku.mimipi itu, belum jadi apa-apa. baru ditulis, belum terealisasi. hebat. aku harus mewujudkan mimpi itu.

kalau difikir lagi, sangat banyak perubahan positif terjadi padaku. allhamdulilah ilmu agamaku bertambah berkat organisasiku di sekolah. ilmu wawasan sejarah, budaya dan biologi juga bertambah. shalatku.. insyaallah aku sudah mulai memperbaikinya. hijab? sudah lebih baik dari sebelumnya.

tapi, ada juga yang belum kuraih. rangking 10 kelas. aku ingin mencapai itu. terasa sesak nafasku mengingat itu. aku sangat ingin-tapi tak tau caranya. ah..

aku harus. impian baruku, 10 kelas. di 16, aku harus dapat 10. ini hanya pembatas pura-pura yang ada di otakku. aku tidak bodoh. hanya pembatas pura-pura. hanya bayangan, tapi aku kira itu batas. semoga, di 16, aku dapat melewati batas khayalanku itu. aku harus menaklukkan fisika-kimia. duo maut itu harus kutaklukkan. caranya? ah.. aku tak terlalu tahu. hanya berusaha.

oh iya, malas. malas harus kuhilangkan. aku harus berfikir. berfikir. jangan malas. aku berusaha. doakan ya, aku dapat mencapai impianku. terimakasih


minggu, 17 november 2013, 00.21 AM
Penasaran? Lanjut.. »»  

sekilas kenangan

itulah kenapa aku kerap kali rindu pada ke-4 sahabatku itu. mereka selalu mengerti tentang apa yang sedang kubicarakan. tak ada yang menganggap itu aneh. tak ada yang menganggap aku aneh. mereka mendengarkan. mendiskusikan. lalu tertawa, bersama. bahagiaku, sesederhana itu.

mereka tak pernah salah menjawab pertanyaanku. dijawabnya dengan hal yang memang ingin kuketahui. mereka berasa sangat sempurna sebagai sahabat, hingga aku benar-benar bisa menceritakan apapun kesusahanku. dan itu kenapa, sekarang, detik ini, aku rindu mereka kembali.

kami bersama, melangkah. impian yang pasti. menangis bersama, tertawa. makan, jalan. saat-saat yang menyenangkan itu telah lewat. sekarang, yang bisa ku lakukan hanyalah iri pada teman-temanku. melihat mereka membuat aku teringat saat itu. melihat mereka, menyadarkanku akalu aku punya sahabat juga. namun, 2 dari mereka jauh. dekat tapi terasa jauh. tak ada komunikasi lagi. yang ada, hanya sepi.

aku tak ingin kembali ke masa itu lagi.namun, aku ingin berkumpul lagi dengan mereka, di usia kami yang sudah dewasa ini. aku masih sama, sebenarnya. hanya tak ada yang mendengar. jadi aku sepi, disini.sendiri..
Penasaran? Lanjut.. »»  

Ilusi

aku sering tak mengerti. maksudnya apa? logika itu penting? sebegitu pentingkah logika itu? apakah logika itu benar, sedangkan logika itu merupakan hasil dari pemikiran manusia itu sendiri? hal-hal yang di anggap manusia dapat difikirkannya.. lalu, dianggapnya nyata. tapi itu anggapan. belum tentu benar juga, kan?

aku juga sering bingung, apakah aku terlalu polos atau teman-temanku yang sudah sangat dewasa? aku tak pernah mengerti apa yang mereka ceritakan. apakah aku, cuma fisikku saja yang berubah? nah, pada akhirnya aku juga hanya seorang gadis polos yang memandang semuanya serba simple, dan positif. apa salah berfikiran positif pada semua hal? aku nggak tahu, tapi, kurasa mereka memang benar. ada sedikit hal yang salah pada diriku.

lalu, di umurku ini, kurasa cinta bukanlah hal yang tabu lagi untuk kuperbincangkan. tapi, salahkah kalau aku mencoba menutupnya? terkadang aku takut, kalau aku menutupnya terlalu rapat, nanti dia akan susah terbuka. tapi, nyatanya semakin aku menutupnya semakin banyak yang masuk. sekali lagi, aku hanya perempuan yang tak cukup mengerti cara kerja dunia. aku tak tau bagaimana cara menghilangkan itu. iya, yang ada di hati itu.

pembicaraanku pun seringkali ambigu. banyak orang tak mengerti maksudku. dan menjawab pertanyaanku dengan jawaban lain. bagaimana dengan itu?

tapi-bagaimana kalau semua ini, ternyata cuma ilusiku? bahwa sebenarnya aku tidak menutup hatiku, bahkan membukanya lebar-lebar. bahwa sebenarnya, aku tak polos. aku mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi aku pura-pura tak mengerti. aku tau logika dunia ini, tapi aku tak mau menyadari? semuanya diciptakan diriku sendiri. ilusi ini, hanya akan berakhir, jika memang ada orang yang benar-benar mengerti aku, datang dan menghilangkan kabut itu. membuat duniaku terasa lebih jelas. adakah itu?
Penasaran? Lanjut.. »»  

Sabtu, 09 November 2013

Bapak Becak Motor

akh.. mana udah minta dipejam. bukan, bukan hanya meminta, tapi hampir memaksa. tapi hati taak mau berhenti. aku harus posting hari ini. demi kemaslahatan umat, kata hatiku. ntahlah, akupun tak tau apa difikirkan organ kecil penuh misteri ini. yang pasti, aku harus mengikuti dia. kata orang, ikutilah kata hatimu. baiklah, kali ini aku akan ikuti...

aku hanya sekedar mengabadikan kisah seorang bapak becak yang kutemui beberapa bulan yang lalu. mungkin tepatnya pertengahan april lalu. saat itu aku bersama kedua orang temanku sedang mengemban misi dakwah, yaitu untuk mengantarkan beberapa undangan ke beberapa sekolah di kota medan. undangan untuk menghadiri acara kami, acara keputrian akbar sekota medan.

sejujur-jujurnya, kami benar-benar tidak tau jalan dan tak pernah datang ke SMA-SMA itu. tapi.. kami coba untuk mengenali jalan, mengingat-ingat saat jalan bersama orang tua, menanya-nanyai sopir angkot, menanyai penumpang untuk memastikan dan cara-cara lainnya. setelah beberapa lama, akhirnya kami sampai di tujuan pertama kami. yang aku sudah lupa SMA apa. setelah itu, kami melanjutkan ke SMA kedua, SMA Negeri 2 Medan..

disanalah pertemuan singkat kami dimulai dengan bapak becak itu. saat itu kami kebingungan, kami bingung, bagaimana cara kembali? sempat takut bertanya pada tukang becak, tapi akhirnya kami tanyakan juga, dan sekaligus menawar harga. waktu itu, kami tak tahu sama sekali tujuan. jadi kami juga bertanya pada tukang becaknya. datanglah bapak itu, bapak sederhana yang mencoba menanyakan tujuan kami.

kami katakan padanya, kami akan menuju ke pusat kota. dan.. kemudian, terdengarlah satu kata-katanya yang membuatku tertegun "udah kalian sama bapak aja.. anak bapak juga kayak kalian, suka nggak tau jalan dia. takutnya nanti kalo dia lagi tersesat dia nggak dibantuin orang. takut bapak. dia kan perempuan" kata bapak itu. tapi waktu itu kami belum terlalu percaya pada si bapak itu.

dia memang tidak berbohong ternyata. dia benar-benar mengantar kami dan bahkan membimbing kami untuk menaiki angkot yang benar. dia menunggui kami, bahkan menolak penumpang karna takut kami nggak tahu angkot. wah.. menolak penumpang? hebatnya bapak ini. dia melindungi kami. memang sempat ada beberapa pembicaraan saat kami di perjalanan. dia cerita banyak soal anaknya.

akhirnya kami mendapatkan angkot, dan dia berpesan pada sopir angkot untuk menurunkan kami di tujuan kami, dan mengatakan kalau kami ini anaknya. ya ampun.. aku nggak bisa menggambarkan perasaan kagumku pada bapak yang satu ini. kebaikan kecilnya cukup menyentuh hatiku. dia menolong anak-anak yang dia temui di jalan, bahkan tanpa berharap balasan.. orang macam apakah dia??

sampai sekarang, aku masih mengingat kebaikan kecil yang berarti besar itu. aku nggak terlalu ingat lagi percakapan-percakapan kami, tapi aku masih mengingat perasaan itu. perasaan kagum itu. yang aku ingat sampai sekarang adalah, ketulusan bapak itu untuk menolong kami. setiap ingat bapak itu, aku selalu ingat untuk berjanji menyuruh diriku sendiri untuk melakukan hal hebat seperti dia. aku juga mendoakan semoga anaknya menjadi orang besar. menjadi orang yang berbakti pada orang tua. dia pasti bangga pada ayahnya.

hah. ternyata masih ada orang seperti itu, pikirku. tak terasa, tiba-tiba aku tersenyum sendiri. terimakasih ya-Rabb..
Penasaran? Lanjut.. »»  

Senin, 04 November 2013

IPA..?

kadang-kadang aku berpikir juga, benar atau nggak yang mereka bilang? mereka bilang, aku lebih cocok masuk IPS. awalnya aku acuhkan.. 1 orang.. 2 orang.. lama-lama kepikiran juga. walaupun mencoba untuk acuh, sebenarnya aku benci menyadari kalau otakku membenarkan pernyataan mereka. walaupun, otakku ga punya bukti apa-apa yang bisa buktiin kalau kami (aku dan otakku) itu anak IPS.

bagaimana cara membuktikannya? sedangkan dari awal aku nggak punya cita-cita apa-apa di IPS. apa? hubungan internasional? pengacara? ekonomi? aku nggak punya sedikitpun minta kesana. iya, memang aku pernah sempat berfikir aku anak IPS. tapi aku tak punya tujuan di sana. disini, aku punya tujuan. Design Grafis. cita-citaku sejak lama. menjadi Bill Gates 2. cita-citaku sejak kecil. dokter juga, ada banyak tujuan yang dapat kucapai disini. aku memang ingin jadi pengusaha, tapi dasar dari usahaku itu ada di IPA. jadi kenapa? kenapa harus aku masuk IPS?

aku nggak ngerti, tapi otak ini terus mengatakan aku anak IPS. dan mereka juga. dia juga. terkadang aku kesal. kesal pada mereka, atau diriku sendiri? ntahlah. aku merasa yang dikatakan mereka benar, karna nilaiku di IPA ini turun drastis. sangat rendah. ntahlah. mungkin ini yang dia katakan, jatuh di antara bintang. aku, seorang yang katanya anak IPS, masuk unggulan IPA. menurutmu, apa yang akan terjadi???
ntahlah. ntah siapa yang benar. udah berulang kali mereka bilang begitu. tapi, aku udah mempertimbangkannya waktu itu. waktu memutuskan masuk IPA, aku udah memikirkan efeknya. sesungguhnya aku juga tau kalau ini nggak bakal semudah aku di IPS. pasti sulit. tapi ini pilihanku, dan aku udah memantabkan diri.udah mantapkan diri.. bismillah.semoga berhasil.


sumber gambar
Penasaran? Lanjut.. »»  

jadi baik? nanti aja ah

Sejujurnya, aku paling benci kalau ada orang yang bilang “udah lah, sekarang jahat dulu. Nanti aja kalo dah besar baiknya. Kalo sekarang jahat, di masa depan pasti baik. Biasanya, kalau yang baik besarnya jahat itu” aku benci kali liat orang kayak gitu. Kalau kukatakan pada mereka tentang ketidaksukaanku itu, apa yang mereka bilang? “liat aja fa kenyataannya. Liat ustadz jefri. Liat oki setiana dewi, liat tuh blablabla…” bukannya dengki, tapi kurasa mereka itu sangat sombong.. nggak menyadari kalau sewaktu-waktu mereka bisa dipanggil tiba-tiba. Tanpa peringatan. Ntah saat sedang berkendara, di sekolah, bahkan saat duduk di rumah. Ntah kapan, nyawa kita akan diambil. Pasti ada saatnya.



Jelas mereka orang yang berbeda dengan anak jahat/bandel yang akhirnya mendapatkan hidayah seperti ustadz jefri. Bedanya orang yang ngeles sama orang yang bener bandel, yang ngeles itu bukannya dia nggak ngerti cara bertaubat. Tapi dianya nggak mau. Dia tau tapi gak mau tau. Inget, tapi pura-pura lupa. Sombong, tapi sok rendah hati dan anehnya inilah yang dianut orang banyak di masa sekarang ini. pura-pura bloon tapi ternyata bloon beneran. Miris



Yang kedua, ini yang bener-bener. Mereka bukannya nggak mau taubat, tapi nggak tau caranya gimana. Kalau sudah begini, temuilah oki setiana dewi, ustadz felix siauw, dan temui juga ustadz anton medan. Dengarkan atau bacalah kisah mereka. Tidak ada mereka bermaksud menunda bertaubat. Mereka, hanya tak tau cara bertaubat.  Bukannya mereka sombong. Dan akhirnya, setelah menemukan “caranya”, mereka nggak menunda-nunda sebuah kebaikan, bukan? Mereka langsung. Langsung bertaubat. Hebat nggak itu?



Aku melihat kawan-kawanku yang bandel, rata-rata sebenarnya baik. Ingat sekali pengalaman waktu itu, beberapa bulan lalu, perpisahan kelas. Pergi ke Danau toba sekelas sebagai perpisahan. Aku lihat, hebatnya anak itu. dia bandel. Merokok. Suka kelayapan, tapi sangaaat baik. Dia bertanggung jawab rupanya orangnya. Memang sekalipun dia bandel, aku nggak pernah berpikir bahwa dia jahat. Dia baik. Dari awalpun dia baik. Tapi aku bener-bener terharu ngeliat dia bisa begitu. Sampai pas kami salah ambil penginapan, dialah yang keliling kesana kemari untuk cari penginapan baru untuk kami semua. Disitulah. Akus alut sama dia. dan aku yakin satu hal.. dia nggak akan jadi batu. Dia pasti jadi mutiara. Suatu saat nanti.



Tapi.. aku kesal ketika beberapa temanku mengatakan mereka akan menunda untuk jadi orang baik. Aku benci… benci banget bahkan hanya dengarnya. Aku yakin, orang seperti mereka kecuali Allah ngasih hidayah, Cuma sekaratlah yang bikin mereka taubat. Sama kayak cewe yang bilang “jilbabin hati dulu, baru kepala” gimana ceritanya hati yang dijilbabin sementara kepala yang aurat? Ngaco. Hati itu udah ketutupan kulit, tulang dan segala macam hal yang Allah buat untuk kita. Ga perlu di jilbabin lagi. mati dong. Ah sudah sekolah tidak nalar juga. percuma sekolah…



Ah sudahlah. Yang pasti.. jangan;ah jadi orang yang suka menunda-nunda!!

Penasaran? Lanjut.. »»  

Jumat, 01 November 2013

Kisah Sebuah Kejujuran

sampai selarut ini aku belum tidur juga. sebab apa? karna menunda-nunda mengerjakan pr. hal yang katanya lumrah bagi anak seusiaku. menunda-nunda. ahh ntahlah. yang pasti sekarang aku memikirkan kejadian seminggu terakhir ini. begitu banyak sekali hal yang ingin aku sampaikan di blog ini. semua hikmah yang aku dapat, inginnya aku tulis di blog ini. tapi akibat menunda-nunda posting, kebanyakan ide itu malah menghilang. tinggalah 2 cerita yang bertahan di otakku. lumayan, walau sangat sedikit.
cerita pertama datang dari drama korea yang belakangan ini aku tonton. agak beda dari drama korea lain. adaptasi dari manga jepang sih.cerita tentang seorang pembantu misterius yang akan melakukan apapun yang diperintahkan majikannya, sekalipun membunuh. ceritanya lumayan, sejauh ini nggak ada yang aneh-aneh. dan ini cerita remaja menurutku. tapi aku nggak bermaksud membuat spoiler atau apa. ini tentang kisah kecil di film itu.

ceritanya, Se Gyul adalah anak paling pintar di antara ke 4 anak itu. Dia mengikuti semua olimpiade, waktunya dihabiskan untuk hanya belajar, dan dapat berfikir dengan logika. pokoknya dia pinter lah. beda sama abangnya, doo gyul yang rada-rada nakal dan susah mengingat sesuatu.

tapi ke-kutu-bukuan se gyul membuat teman-temannya iri. dia akhirnya di bullying. awalnya minta kartu transport se gyul, minta dibelikan snack, sampai puncaknya yang paling tidak bisa di terima se gyul adalah dia ingin se gyul memberikan jawaban ujian untuknya. tapi se gyul tidak bisa apa-apa, dia ketakutan. dia tak pernah diajarkan untuk berbuat curang. parahnya lagi, sepatu se gyul di masukin air kotoran manusia dan tidak boleh dicuci sampai selesai ujian. parah banget nih anak. dia mengancam akan memukul se gyul 100 kali untuk setiap 1 jawaban yang salah.

karna udah gak tau harus ngapain lagi, akhirnya se gyul minta pembantunya (namanya bok nyeo)  untuk ngebunuh tu anak. bok nyeo nurutin perintahnya. tapi se gyul bukannya tenang, dia malah akhirnya menggagalkan usaha bok nyeo untuk ngebunuh anak jahat.dia dipukuli sama anak jahat akhirnya. tapi dia bilang "aku harus menghadapi ini!!". sepulangnya dia menyerah dan dia minta bok nyeo untuk mengambilkan soal ujian besok, supaya dia bisa mengerjakannya sekarang, dan dapat nilai 100 dan bisa ngasih tau si anak jahat.bok nyeo nurut aja, gampang buat dia mengambil soal ujian itu.

dan tebak apa yang terjadi besoknya? ini scene paling mengharukan. soal ujian udah bisa tau. tapi... dia punya cara yang lebih keren buat anak jahat itu. dia mau ngasih contekan, tapi dia harus bikin anak jahat itu jera, karna anak jahat tidak boleh tetap seperti itu. sekali ini se gyul memberikan jawaban yang benar, maka akan terus menerus seperti itu. anak jahat akan benar-benar menjadi orang jahat. se gyul tidak mau itu terjadi.

 itu ujian yang paling diharapkan mamanya untuk di lalui se gyul. Ujian untuk Kelas international. dan apa yang dilakukan se gyul? dia memberikan semua jawabannya ke anak jahat. tapi... salah semua!! anak jahat pun mendidih.. meledak dan segera menerjang se gyul "maksudmu apa??!! kau bercanda? ini salah semua!!" "memangnya kenapa? akupun salah semua!! lihat ini!! yaudah, 1 soal yang salah 100 pukulan, berarti, 20 soal ada 2000 pukulan.cepat pukul aku!! kau tidak bisa melakukan itu kan!! 2000 kali!!" anak jahat terdiam... "kau ini gila!!" katanya.

tapi akhirnya se gyul pulang ke rumah, dia bilang sama bok nyeo gini "aku tau ini yang paling diharapkan mamaku. tapi apa yang akan dikatakannya jika dia tau anak ini berbuat curang? lagianpun tadi aku hampir benar semua. tinggal 1 soal ini.." kata se gyul sambil tersenyum "huh... aku tidak jadi masuk kelas internasional deh" katanya.

tau apa hikmahnya? anak sepintar dia aja, yang selalu dapat 100, nggak mau curang bahkan saat dia sedang sangat terdesak. gimana dengan kita sekarang? sudah hampir matikah kita sampai kita mencontek di setiap ujian sekolah? dia, meninggalkan kelas internasional yang sangat diinginkannya karna dia tak mau temannya jadi orang jahat. dia sudah sangat berani. kita? apakah kita udah seberani itu melepaskan hal yang paling kita inginkan demi kejujuran?


hah. intropeksi diri. berhubung udah jam 12.00, ceritanya kusambung besok ya. sudah ngantuk mata ini...


sumber gambar
Penasaran? Lanjut.. »»  

Langit Tak Mau Turun-Kisah Pendek


Anak itu menatap ke langit lalu tertawa keras-keras. tiba-tiba ujung matanya terasa panas. Satu-dua bulir airmata mulai jatuh. Lambat laun makin deras, akhirnya anak itu tak bisa tahan lagi. menangis sekeras-kerasnya. Menangisi hidupnya menangisi nasib sialnya.



Langit tak mau turun, katanya mengeluh. Dalam imajinya, jika langit itu turun mungkin ia bisa naik ke atas dan mungkin di atas sana dia bisa menemukan banyak uang untuk membantu mamaknya- dan tentu, membayar uang sekolahnya. Di desa ini, dimana mau beli buku? Buku hanya ada di sekolah. Dia harus sekolah. Untuk bisa dapat buku-buku itu.  dia harus sekolah!!



Lalu dilihatnya langit perlahan berkumpul, membentuk sebuah koloni besar yang memunculkan warna hitam-pekat. “Aduh, langit marah” gumamnya. Berlarilah ia pulang kerumah, sambil berharap langit benar-benar akan menyingkirkan egonya dan mau singgah ke rumah mungilnya. Memberikan beberapa receh untuk dia dan mamaknya-


sumber gambar
Penasaran? Lanjut.. »»  
Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder