Sabtu, 19 Juli 2014

Kisah Nyata - Korban Sinetron

jadi ini juga pengalamanku. ceritanya waktu kecil dan masih polos, aku sering penasaran sama TV. khususnya sinetron. ya iyalah, kan belum ada drama korea. jadi aku sering mantengin sinetron yang kadang-kadang ceritanya diluar nalar, tapi dasar aku masih penasaran akan semua hal, ajdinya kutonton deh. dulu aku sering mengintip ke belakang TV waktu kecil. aku selalu penasaran, dimana mereka sebenarnya? kenapa dicari dimana-mana nggak ketemu? maklum deh khayalan tingkat tinggi anak ingusan.

tapi lama-lama aku berdecak kagum juga. kok kelakuan mereka keren-keren yaa, boleh juga ditiru. kebetulan aku selalu penasaran sama salah satu adegan kayak gini
abang marah sama eneng!!
kalau di sinetron-sinetron, kebanyakan si pemain mukul kaca karna marah banget. padahal kaca kan ga' ada salah? ahh entahlah. yang pasti adegannya pasti sama. yang biasanya ngelakuin adegan itu laki-laki yang lagi marah karna cewenya direbut atau cintanya ditolak. halah...

bagaimanapun skeptisnya aku sekarang, yang pasti dulu aku sangat tertarik. kayaknya keren gitu ninju kaca. tapi aku nggak pernah terpikir buat melakukannya beneran sampai di suatu hari yang panas, aku benar-benar marah karna alasan anak kecil. di kamarku ada kaca. dan tercetuslah ide untuk melampiaskan emosi pada kaca. awalnya aku cukup gugup. bahkan sebenarnya aku nggak menumbuk kaca keras-keras karna takut berdarah. pelan-pelan aku tekan kaca itu dengan kepalan tanganku... dan krek. kacanya pecah, beneran!! aku kalut, jelas. itu kaca udah lama banget dirumah. tib-tiba pecah. mau bilang apa?

akhirnya ketahuan juga, sih. tapi reaksinya bahkan lebih parah daripada yang kukira. aku malah diketawain. korban sinetron. akhirnya monoton. kacanya diganti, tapi pecah lagi karna lupa konsep fisikanya-untuk menyisakan ruang pemuaian- maka jadilah sampai sekarang, masih ada barang buktinya, kaca di kamarku pecah. pengalaman hebat, kan?
Penasaran? Lanjut.. »»  

Hikmah Begadang - cerita horror tengah malam

jadi, apa hikmahnya 2 hari yang lalu, aku begadang? nggak ada!! begadang cuma membawa kesengsaraan. aku nggak bakalan begadang lagi. seumur hidup 3 kali aku nggak tidur malam, 3 kali itu juga aku sakit-sakitan dan badanku rasanya mau lepas semua.
begadang-rhoma-irama
begadang jangan begadang, kalau tiada artinya

ini semua berawal dari pagi hari dua hari yang lalu,ketika aku memutuskan untuk nonton di kamar mamaku, yang saat itu kebetulan Tvnya lagi dapet gratisan, sehingga semua channel yang harusnya kami nggak dapet jadi dapet di indovision (kami ambil paket yang paling murah yang nggak ada filmnya). jadi aku nonton di Thrill, channel yang memang berisikan film-film horror. pas sekali saat itu ada film yang baru dimulai, yang aku lupa judulnya. aku biasanya tak takut nonton film hantu makanya aku pede-pede aja tuh nontonnya. sampe ketengah-tengah pun sebenarnya aku nggak takut sedikitpun. lihat hantunya pun biasa-biasa aja. jadi aku nggak kepikiran, kalau malam itu aku bakal ketakutan setengah mati kayak gitu.

skip-skip aja deh langsung ke malam. ceritanya lagi mati lampu. disini memang aku udah punya perasaan nggak enak, bukan karna merasa ada hantu tapi merasa kalau kayak-kayaknya aku bakal takut tidur. tapi aku nggak terlalu mikirin itu juga karna biasanya toh setakut-takut apapun aku bakal tidur kalau udah kecapekan. nah tapi disitu juga masalahnya. aku bakal tidur juga kalau udah kecapekan, tapi beda kalau aku nggak kecapekan. dan itulah yang terjadi. sekedar info, liburan ini aku seringkali bangun jam 11 siang. nggak mungkin capek lagi kan? pegel iya.oh iya, sebelumnya kalian perlu tau dulu siklus tidurku kalau ketakutan. aku selalu begini, tak pernah berubah sejak aku mulai tidur sendiri

selalu mulai ketakutan saat mulai nutup mata --> pake selimut tebelnya minta ampun --> selimutnya ketebelan --> kepanasan --> pake AC --> tidur

tapi naas, saat itu aku sama sekali nggak kecapekan. saat aku nggak kecapekan, cara ampuh buat tidur adalah dengan memakai AC tapi naas lagi, saat itu mati lampu. jadilah, aku mulai kepanasan dan nggak bisa tidur. aku buka laptop sambil nunggu ngantuk, tapi menjelang pukul 23.30 belum kunjung ngantuk juga. saat aku bener-bener matikan laptop, barulah keadaan mulai mencekam. aku terus ketakutan, teringat hantu tadi siang, dan nggak berani nutup mata. keadaan jadi serba salah. bahkan untuk balik badanpun aku nggak berani. teringat adegan-adegan di film horror yang sering kutonton, dimana saat pemain utama membalikkan badan, ehh hantunya udah nongol di sebelah dengan muka seramnya. aku termakan film akhirnya. padahal selama ini aku nggak pernah ketakutan lagi, tapi itu aku akui bener-bener ketakutan.

udah jam 01.00 dinihari, tapi aku belum tidur juga. iseng, kubuka handphoneku dan mainkan game I Surrender. itu game ngelompati-ngelompati rintangan tapi si character nggak boleh kena ke rintangannya. kalau kena, si chara bakal mati. dia bakal hidup lagi, dan mati lagi kalau kena, terus-terus kayak gitu sampe buat yang mainin stres walaupun cuma sampe level 15. tapi score nggak akan tercatat kalau belum sampe level 15. score bakal tercatat kalau udah menyelesaikan semua level. Scorenya sendiri itu adalah jumlah character kita mati, berapa kali. tesku yang pertama, aku dapet score 1007. wahahaha. 1007 kali characterku mati-idup mati idup. 
i surrender game nyebelin ufo blogs
game nyebelin, i surrender

tapi malam itu, aku bener-bener ketakutan dan berusaha buat nggak ketakutan. listrik masih mati. jadinya aku main game itu. entah karna dorongan apa, aku malah berhasil menangin game itu dengan score 357. beda berapa ratus? ya ampun, seberapa hebatnya kekuatan ketakukan itu? aku nggak tau. yang pasti aku sorak-sorai sendiri di dalam ketakutanku. tapi, udah gitupun lampu masih belum hidup juga.

aku udah bosen nunggu. jam udah 01.30. dan aku tau kemungkinan aku tidur udah sangat sedikit. jadi, dengan sisa-sisa nyawa yang ada aku memutuskan, kalau jam 02.00 belum hidup lampu juga, aku bakalan begadang. dan bener aja, hidup lampu jam 02.15. aku main laptop sampe sahur. aku nggak tidur, muncul gejala mata panda di pinggiran mataku, tulangku sakit semua. tapi masih kuusahakan buat nggak tidur sampe shalat subuh. berhasil. tapi yang terjadi setelah shalat subuh aku ambruk. nggak sadar lagi apapun sampe jam... 11.30. selesai.
mata-panda-ufo-blogs
panda ngantuk kakak

jadi, berdasarkan pengalaman itulah aku menyarankan. sebisa mungkin jangan pernah begadang karna ngga ada manfaatnya, cuma memperburuk keadaan aja. bikin jelek, nggak fokus, dll. senang cuma diawal, menderita di akhir. apalagi buat anak sekolah, begadang itu bikin nggak fokus. bahkan aku yang tidur sampe jam 11 siangpun masih merem melek jam 3 sore. jadi, jangan pernah siksa dirimu buat sesuatu yang nggak berguna!!
Penasaran? Lanjut.. »»  

Rabu, 16 Juli 2014

Belajar untuk jihad

malam ini aku galau. ah, bukan masalah anak muda pada umumnya yang tentang cowok lah, pacaran lah, PDKT lah. ini semua bukan tentang itu. tentang umurku yang semakin berkurang. iya, perlahan tapi pasti, umur ku untuk berada di dunia ini berkurang. dan kita semua pasti akan melalui itu.

Galau ini muncul saat aku melihat sebuah berita. tentang seorang remaja berumur 19 tahun yang subhanallah sekali. namanya Abu Khurayra. dia seorang syuhada dari Negara nun jauh disana. dia syahid saat berperang membela islam. iya, umurnya baru 19 tahun. dan dia adalah yang termuda dari kelompoknya. wajahnya subhanallah, wajah yang hampir sama semua wanita pasti menyetujuinya, sangat tampan. wajah yang kalau salah satu dari manusia korea memilikinya, pasti dia akan langsung mendaftarkan diri ke agensi-agensi terkenal untuk menjadi aktor. tapi, dia kelihatannya tak perduli akan hal itu. dia tetap tak gentar untuk berjuang di medan perang. dia meninggalkan segala hal duniawinya demi membela islam. kurang hebat apalagi? disaat kita, masih merasa terugikan oleh hal-hal kecil, dia malah memberikan seluruh hidupnya untuk membela islam. 

3 tahun kurang lagi, aku akan berumur 19 tahun juga. aku bertanya-tanya apakah aku nanti akan bisa menjadi sehebat dia. apakah aku bisa menjadi seikhlas dia. jangankan untuk berperang, untuk bersedekah saja aku masih susah. jujur aku nggak punya muka saat baca berita itu. ketika dia seusiaku, mungkin dia sudah mempersiapkan bekalnya dengan baik. sedangkan aku? masih saja mengeluh soal hal-hal yang sangat tak pantas untuk aku keluhkan. 

aku malu sekali. malu dengan diriku ini. kabarnya dia adalah orang yang ramah. tidak banyak menceritakan tentang dirinya. beda dengan aku yang malah dengan soknya menceritakan hal-hal yang menurutku hebat dari diriku. padahal aku belum ada apa-apanya. dia berjihad di jalan Allah, sementara aku masih tidur nyaman di rumahku. untuk sekedar belajarpun susah.

ah,sekarang aku bukan cuma malu ke dia aja, tapi juga ke semua anak-anak di Palestina. yang kecil-kecil sudah berjihad, tak mengeluh walau berkali-kali mendengar suara dentuman, kuat ketika banyak saudaranya meninggal. dalam keadaan daruratpun masih sempat menghapal al-quran. sementara aku disini, untuk menghafal satu ayat saja susah benar. jangankan untuk 30 jus lagi.

sekarang aku mulai berpikir, mungkin aku tak bisa menjadi sehebat Abu Khurayra. tapi aku masih bisa berjihad di jalan lain. aku ingin membuat mimpiku nyata. aku ingin membuat pesantren yang dapat dihuni oleh banyak anak. disana anak-anak itu dapat belajar dengan tenang. insyaallah aku bakal membiayai mereka. jihadku nggak berperang, tapi belajar. aku janji akan belajar dengan baik dan jadi orang yang hebat.aku nggak akan menyia-nyiakan waktuku. aku harus menyiapkannya dari sekarang juga. supaya orang-orang tak bisa meremehkan orang islam lagi. supaya orang islamnya sendiri tak menjadi orang bodoh yang mencaci saudaranya sendiri. supaya islam kembali solid. aku harus jadi orang hebat. perang adalah jihadnya Khurayra, belajar adalah jihadku. jadi aku harus rajin belajar mulai sekarang.

bukan cuma aku, kalian para pembaca juga harus jadi orang yang berjihad. ayo membela agama kita sama-sama. supaya agama kita nggak diremehkan orang. supaya kita generasi muda ini, tidak menyia-nyiakan perjuangan orang orang seperti Khurayra. supaya kita bisa ikut berjumpa dengan para syuhada di surga nanti.

Yuk, Belajar untuk jihad!
Penasaran? Lanjut.. »»  

Chihayafuru 3: Arata

biar nyambung, baca dulu ya reviewku sebelumnya di Chihayafuru 2: Triangle Love

skill menulisku sering kali meningkat di jam kalong. sayangnya aku cuma bisa tidur larut saat liburan. kalau sekolah, aku harus fokus, nggak bisa nek-neko. bukan nggak bisa, tapi nggak sanggup. kalau sekolah mungkin jam 8 pun aku udah tidur karna seharian otakku di peras terus. full belajar. eh kok jadi curhat gini ya

seperti janjiku sebelumnya, aku kali ini bakal bahas tentang tokoh favoritku. sebenarnya aku juga mem-favoritkan Chihaya. tapi berhubung Chihaya itu pemain utama dan pasti udah banyak banget review tentang dia, jadi aku memutuskan buat ngereview arata aja, yang memang juga aku kagumin.

Nggak tahu juga sih, tadinya sebelum nulis post ini aku membayangkan banyak alasan untuk membuat Arata jadi salah satu karakter yang kukagumi. tapi... setelah nulis ini, malah jadi blank? aku dari awal udah menetapkan Arata buat jadi karakter favoritku, sih. Arata ini orangnya sederhana dan nggak mendendam. ini terbukti di episode dua, ketika dia akhirnya mengetahui kalau Taichi junior yang udah maling kacamatanya dia, dia malah senyum aja dan menerima permintaan maaf taichi, tuh. bahkan walaupun Taichi udah menjelekkan dia, udah buat dia terlihat buruk di depan teman-temannya, dia nggak marah. dan menganggap Taichi sahabat terbaiknya juga.

Aku juga suka momen-momen Chihaya Arata yang semuanya sederhana. nggak dilebih-lebihkan seperti anime lainnya. Arata ini pengertian banget dengan chihaya-taichi. bahkan dia sempat mengira chihaya taichi pacaran dan takut buat ngasih nomor teleponnya doang. tapi bahkan dengan hal yang sekecil itu pun bisa buat Taichi murka berat. wuahahaha. Arata ngerti seberapa besar sukanya Taichi ke Chihaya, dan dia juga udah merasa terlalu jauh buat Chihaya. makanya dia merelakan Chihaya buat Taichi, walaupun Chihaya sebenarnya sukanya sama dia (aku haraaaaaap....)

aku tau yang jelas itu apa, semua yang ada pada diri Arata membuat taichi cemburu. seberapa hebat Arata coba? Taichi yang disukai semua anak perempuan, yang juara umum sekolah, bisa-bisanya ngiri sama Arata yang kalau kita bilang dari luarnya ngga ada apa-apanya dibandingkan Taichi. tapi tetep aja, dari kecil Taichi cemburu aja sama Arata. walaupun sebenarnya Taichi cemburu cuma karna satu hal sih: Chihaya.

aku mikir kalau sifatnya si Arata ini memang keren banget. dan kebetulan aku memang selalu nge-fans sama tipe-tipe orang seperti Arata ini. cocok sih sama Chihaya yang basicnya banyak omong. kan dimana-mana kutub negatif-positif itu selalu tarik-menarik, kan? harusnya gitu juga sih soal Chihaya-Arata, yangs atu pendiam, yangs atu banyak omong. harusnya cocok.

nggak sih, alasan sebenarnya kenapa aku kekeuh banget kalau mereka harus jadi pasangan, karna kadang aku merasa aku punya sifat yang sama seperti Chihaya, dan bukan itu aja, aku juga paham gimana perasaannya si Chihaya ini karna aku juga pernah mengalami hal yang kayak gini. berharap setiap hari. hahaha. alasannya lebih pribadi sih sebenarnya, jadi aku berpikir kalau akhirnya Chihaya bisa jadi sama Arata, itu tandanya aku juga bisa sama si orang itu, aduh #CurhatColongan

ngomong-ngomong, ini kok jadinya bukan bicarakan soal Arata, tapi soal masalah percintaannya juga ya? udah deh, aku nge-blank lagi. nanti aku bakal post lagi soal Chihaya. bye!!

Penasaran? Lanjut.. »»  
Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder