Rabu, 25 Maret 2015

Hyde Jekyll Me - Dendam itu Nggak Enak




Drama korea memang selalu menghadirkan thema-thema unik yang membuat penonton terus-menerus penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Sebut saja master sun, cerita yang mengangkat thema seseorang yang dapat melihat hantu dan kehidupannya. Atau, my love from the star, kisah yang menceritakan seorang alien yang terjebak di bumi. Semuanya dikemas apik dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari sehingga penonton benar-benar tenggelam dalam cerita itu sendiri.


Gue sendiri sebenarnya bukan penggemar drama korea yang freak banget, meskipun gue pernah mengalami itu. tapi yang kali ini gue bener-bener tertarik membahas ini karena gue merasa terhubung sama karakternya. Blog ini kan intinya menceritakan kehidupan gue juga, yaudah sekalian aja pikiran gue ini gue masukin ke blog
yoon tae joon


Yang baru-baru ini gue saksikan adalah hyde Jekyll me, salah satu drama korea terbaru yang mengangkat thema kehidupan seorang pengidap DID (Dissosiative identity disorder). Film ini jujur sangat menarik. Ketertarikan gue sendiri ada pada sudut gambar yang pas, penataan tempat yang oke, karakter yang unik dan cerita yang unik. Kali ini, gue ingin mengupas satu tokoh yang menurut gue menarik baik dari segi karakternya, Lee Soo Hyun. Alasan utama gue kenapa gue tertarik dengan karakter dia adalah, gue pernah mengalami rasa sakit yang sama dengan dia walau nggak dengan skala sebesar itu. jadi, sepanjang perjalanan ceritanya gue lebih bisa memahami perasaan Soo Hyun dari tokoh utama sendiri. Meskipun, tentu aja menurut gue karakternya seo tae jin itu jauh lebih keren daripada lee soo hyun. Gimana nggak, cool gitu.

Pertama kali ngeliat gue udah curiga sih, pasti orang ini minimal bakal terlibat sama orang-orang jahatnya. Episode 1-4 nunjukin beberapa hal yang ganjil menurut gue. Contohnya, adegan terapinya si penjahat yang dikira lee soo hyun nggak di tampilkan. Yang kedua, si soo hyun ini baiknya sama ha na ganjil banget. Yang ketiga, gue emang nggak belum ngeliat poster film ini sebelumnya, tapi gue bisa liat kalau peran dia cukup besar dalam film ini dengan wajahnya yang kece itu (secara korea drama nggak pernah masukkin cowo ganteng kalau nggak punya banyak adegan dalam film tersebut). Dugaan tambah kuat pas tahu kalau tampang dia ada di poster dramanya.

Yang keempat, gaya baju dia mengingatkan gue sama tokoh utama despicable me, gru, yang memerankan tokoh jahat yang akhirnya jadi baik, dengan segala keinginannya untuk menguasai dunia. Kesan-kesan orang yang pake baju kayak gini di mata gue adalah orang yang dingin,banyak memendam rasa sendiri, karna banyak mendam rasa, emosinya sering kali jadi dendam yang dalam. Oh iya, bajunya juga mirip sama tukang inspeksi makanan di ratatouille, bedanya yang ini lebih muda dan keren, hehe.

gru-despicable-me
gru di despicable me


ego-ratatouille
ego di ratatouille
Dan ternyata memang benar, dia ambil banyak peran di drama ini. dia tokoh antagonis, dan alasan yang menyebabkan dia jadi jahat itu masuk akal banget. Kalian tau kan, monster itu nggak dilahirkan, tapi diciptakan.

Diceritakan di drama itu, kalau Soo hyun dan seo seo jin diculik di rumah hantu di dalam wonderland, tempat yang harusnya menyenangkan bagi anak-anak. Saat itu usia mereka masih 12 tahun. Sekarang ini memang dia mengalami stress, trauma tentu. Tapi nggak ada yang lebih membuat trauma dibandingkan kejadian yang akan dialaminya setelah ini.

Dia merencanakan pelarian dengan Seo jin, mereka berencana untuk memanjat sebuah jendela dan keluar dari sana. Tapi untuk melakukan itu, harus ada yang dibawah,  agar mereka bisa jadi lebih tinggi dan bisa menggapai jendela itu. Soo hyunlah yang jadi pijakan untuk seo jin untuk dapat memanjat jendela itu.

Tapi saat seo jin sudah berhasil keluar dan mencoba mengeluarkan soo hyun, penculik malah datang. Soo hyun akhirnya hanya punya dua pilihan, tidak melepaskan tangan soo hyun dengan resiko dia akan kembali disekap lagi, atau melepaskan tangan soo hyun dan kabur, dengan kemungkinan dia akan bebas, walaupun itu artinya meninggalkan soo hyun sendiri.

Seo jin membuat keputusan yang salah dan akan fatal akibatnya untuk bertahun-tahun kedepan. Dia melepaskan tangan sahabatnya. Dia lari, bahkan ketika sahabatnya meminta tolong untuk tidak melepaskan. Disitu gue sebagai penonton dapat merasakan rasa sakit yang dialami keduanya, yang satu dengan rasa bersalah yang sangat dalam, dan yang satu lagi dengan rasa marah, kecewa, putus asa yang sangat dalam.

Bisa dibayangkan kan, ketika kalian jadi pijakan orang lain, dalam artian kalau kalian menolong orang lain dan kalian berharap ditolong juga dan orang lain itu ternyata pergi. Meninggalkan kita sendiri dalam ketakutan dan keputusasaan. Sulit menggambarkan perasaan sesakit itu. dalam kondisi seperti ini, harusnya kalau soo hyun punya satu saja teman atau orang yang dapat mengetahui kesusahannya, bersamanya, mendengarkan curahan hati dia mungkin dia nggak akan jadi pendendam (dan kalau begitu juga filmnya ga bakal jadi seru). Tapi dia nggak punya orang lain. Apalagi dia jadi sulit mempercayai orang karna sahabat dekatnya sendiri saja bisa melepaskan tangannya, apalagi orang lain? Dia menciptakan alasan sendiri seperti itu.

Lalu, akhirnya dia tumbuh jadi orang yang tidak percaya kepada orang lain. Dia menganggap orang lain tidak bisa dipercaya. Dia trauma untuk percaya kepada orang lain. Rasa sakit ditinggalkan itu terus menghantuinya. Apalagi rasa dendam.

Sikap seperti ini sangat salah. Tapi untuk mengubah rasa dendam itu tidak semudah mengatakan bahwa itu salah. Ini berdasarkan pengalaman pribadi gue sendiri.gue pernah menjadi tidak percaya kepada orang lain. Gue merasa tidak ada orang yang bisa kupercaya. Karna gue juga pernah merasa dikhianati teman yang kuanggap telah gue tolong waktu itu.

Rasanya, kayak nggak ada orang yang akan menolong gue walau gue minta. Nggak ada orang yang bisa kupercaya. Gue harus memendam semua rasa sendiri, jangan bilang, percuma. Mereka semua jahat. Mereka nggak perduli. Itu yang  gue rasakan karna kesalahan kecil teman gue itu.

Tapi yang waktu itu nggak gue tahu, kalau sebenarnya itu alasan yang gue ciptakan sendiri untuk membenarkan sikapku kemudian yang nggak perduli dengan orang lain. Gue menciptakan alasan itu agar gue bisa lari dari kenyataan. Gue menganggap semua teman jahat, semua teman Cuma mau memanfaatkan gue aja. Padahal gue salah. Kalau saja gue membuka matgue waktu itu, masih ada banyak teman gue yang baik dan mau menolong gue. 1 dari 46 orang, pasti ada yang baik, mau menolong gue dan mengerti perasaanku. Itulah yang  gue rasakan waktu itu, dan jangan Tanya rasa yang disebabkan kesalahan yang tidak seberapa itu. sakit sekali. Rasanya gue nggak punya teman satu orangpun.

sebenarnya ada cara yang lebih sederhana untuk menyelesaikan masalah ini. soo hyun bisa mengungkapkan kekesalannya selama ini dan seo jin bisa meminta maaf atas kesalahan yang dia buat. Dari drama ini kelihatan kalau soo hyun sebenarnya Cuma butuh permintaan maaf dan kejujuran dari seo jin. Salahnya dia karna dia nggak mau kasih tau identitas asli dia. dan dia juga ngga berterus terang. Ada alasannya juga sih, dia kan udah nggak percaya sama orang lain gimana mau terus terang. Gue juga pernah ngerasain rasa ini. rasa kesal yang di tumpuk-tumpuk jadi racun di tubuh gue sendiri tapi gue nggak kunjung mau berterus terang. Gue maunya orang itu yang mendatangi gue dan minta maaf sendiri dengan tulus. Bukan minta maaf main-main. Dengan rasa penyesalah yang benar. Karna harapan gue nggak kunjung diketahui orang itu (mungkin juga dia nggak sadar udah salah sama gue,) akhirnya terciptalah dendam yang makin lama makin besar dan membuat gue (atau soo hyun) ingin membalas dendam. Ingin membuat mereka merasakan apa yang kami alami. Gue berhasil membalas dendam waktu itu, awalnya rasanya menyenangkan dan kemudian penyesalan yang ada. Tapi di kondisi seperti inipun orang orang yang merasa sendiri akan menciptakan alasan lagi kalau balas dendam itu wajar, biar si tersalah tau gimana rasanya.sehabis itu, pertahanan diri selanjutnya adalah cuek sama orang lain. Cuek sama keadaan. Pura-pura nggak punya kuping, nggak punya mata. Padahal lebih bagus kalau langsung diungkapin aja.

Nah itu karna kesalahan kecil, gimana dengan soo hyun yang menanggung rasa itu seumur hidupnya sendiri? Gue setidaknya walaupun nggak percaya sama teman, tapi gue punya keluarga yang baik. Dan gue yang punya keluarga yang baik aja bisa se-frustasi itu, gimana dengan dia? atau dengan orang lain diluar sana yang hal seperti itu benar-benar terjadi kepadanya.yang sekarang kita bahas memang Cuma ada di drama, tapi bukan berarti nggak ada orang yang pernah merasakan hal seperti itu. pasti ada 1 diantara 1 juta, atau malah satu miliar yang mengalami hal menyakitkan seperti itu. kalau ada satu diantara satu milyar, berarti ada 7 orang di dunia ini yang mengalami hal seperti ini. dari segi statistic itu memang sangat sedikit, Cuma 0,000000 dari sekian banyak manusia di dunia ini. tapi dari segi moral, ini tentu sangat memperihantinkan. Kalau ada satu orang saja yang mengalami hal seperti ini.

Ini bukan Cuma terjadi pada orang yang dikhianati temannya sendiri aja, tapi juga terjadi sama orang-orang yang jadi korban pembullyan, rasa sendiri dan putus asa, rasa dimana nggak ada satupun orang yang bisa dipercaya.

Jadi, kesimpulan dari cerita ini adalah:

1.     Buat orang yang sedang mengalami rasa sendiri ini, yang terpenting mulailah niatkan untuk berubah dari sekarang. Nggak usah langsung tindakan deh, yang penting niat dulu. Ucapkan berkali-kali, tanamkan berkali-kali kalau kalian harus berubah. Awalnya pasti tubuhmu menolak kenyataan, tapi lama-kelamaan jadi penerimaan dan kalau sudah di tahap ini, kamu bisa maju ke langkah selanjutnya.

2.     Lalu cobalah untuk mulai melepas beban yang selama ini ada sama kamu. Pasti berat kan? Rasanya satu harian rasa sakit itu menyerap semua energy dalam tubuhmu. Yaudah lepasin aja. Melepasnya bisa dengan berbagai macam cara. Bisa dengan teriak, tertawa, cerita ke orang lain yg dipercaya,, ngomong langsung ke orang yang buat kamu kesel, menangis, semuanya udah pernah gue coba. Kadang berhasil kadang nggak. seringkali masih bersisa di hati. Tapi lebih baik dilepaskan daripada di pendam terus-menerus. Karna memendam itu bisa jadi bahaya buat diri kita sendiri ataupun bagi orang lain.

3.     Untuk Selanjutnya, yang terpenting lagi adalah berbuat tanpa mengharap balasan. Nggak usah diingat-ingat kebaikan yang kamu buat ke orang lain. Berbuat baik aja sama orang lain sebisamu. Umpamanya kamu berbuat baik kepada 100 orang, mungkin 90 orang tidak akan mempedulikan kebaikanmu tapi 10 orang lainnya mengingat kebaikanmu dan mungkin di kemudian hari ini berguna. Itu Cuma 10% tapi bisa berpengaruh besar pada kehidupanmu. Mungkin saja 10 ini membuat kamu mempunyai relasi yang lebih banyak, ilmu yang baru atau malah jodohmu ada diantara 10 orang yang mengingat kebaikanmu ini. ikhlas ini juga sebenarnya nggak mudah, bahkan ini bisa dibilang levelnya expert. Susah. Tapi kita sebagai manusia bisanya usaha sebaik mungkin, kan? Kalau kita ada usaha, sedikit banyaknya pasti ada hasil yang positif bagi kita. Kalau sudah gitu, minimal hatimu jadi lebih tenang dan nggak mudah stress kan.

4.     Tips diatas khusus buat orang-orng yang kesepian. Buat orang lain yang merasa hidupnya normal-normal aja, sesekali tolong perhatikan orang di sekitarmu. Lihat benar-benar, bukan Cuma dari sifatnya yang kelihatan sama kamu aja. Bisa jadi dia juga menyimpan pengalaman menyakitkan itu. jangan mengucilkan orang karna rasa dikucilkan itu tidak enak. Siapapun dia dan apapun profesinya, cobalah buat hal baik di depannya. Manatau, kamu jadi salah satu inspirasi yang membuat dia berubah. Satu dari 7 milyar orang itu. lumayan kan pahalanya. Atau pasti ada aja hal baik yang menghampiri orang baik. Yakinlah.


akhir kata, aku yakin di episode entah keberapa nanti Seo jin bakal menebus dosa sama soo hyun. aku yakin nanti ada suatu hal yang buat seo jin menyelamatkan soo hyun dan menyadarkan soo hyun kalau dia salah. kalau seo jin sudah berubah. mungkin-mungkin, mereka bisa merajut persahabatan mereka lagi.



Penasaran? Lanjut.. »»  

Jumat, 20 Maret 2015

voyage en Arabie saoudite 2

Subuh pertama di Madinah...

selesai shalat subuh mesjid baru terasa agak terang. kantuk masih ada, tapi sekarang aku udah mulai fokus sama segala yang ada di Nabawi. hal pertama yang aku sadarii adalah wanta berjubah dan bercadar hitam yang terus-menerus berteriak, mengusir, dengan bahasa yang tidak bisa kuterka. tapi tu awal nya aja, sampai akhirnya aku menyadari kalau yang sedang dia ucapkan itu bahasa Indonesia! wah hebat.belakangan aku baru tau kalau mereka adlah polwannya mesjid nabawi, polisi yang khusus menjaga dan menertibkan pengunjung mesjid nabawi. aku yakin mereka itu pandai berbagai macam bahasa. lucu siih deneger mereka mengucapkan bahasa indon esia dengan logat mereka, tapi seru juga.

selesai shalat aku dan keluargaku keluar dari mesjid dan disambut dengan langit yang berwarna ungu. nggak seperti di indonesia yang langitnya oranye campur biru,, disini langitnya ungu. jujur itu cantik banget loh. sayang sekali lagi, aku nggak sempat ngefoto karna gimanapun tujuan utamaku disini ini bukannya foto-foto, tapi berbadah.

mesjid nabawi punya kamar mandi yang udah kayak Plaza. besar banget. belakangan juga, aku tau kalau toilet mesjidil haram jauh lebih besar lagi. turun kebawah nggak pake tangga, pake eskalator. wajar sih mengingat betapa banyaknya umat yang datang kesana. sedangkan hari biasa aja udah banyak banget, apalagi musim haji.

tantangan pertama di madinah muncul ketika kami pulang shalat subuh. sampai di lobi hotel, aku menyaksikan pintu lift penuh sesak dengan orang-orang. kalau di Indonesia, ini udah sama kayak orang-orang yamng lagi antri BLT. padahal ini lift loh, lift. agak terjadi insiden dorong mendorong disana. orang indonesia yang kecil-kecil biasanya lebih suka di belakang-belakang atau lebih baik nunggu sampai sepi kalau situasinya udah gitu. kalau aku, kakakku, dan abangku sih udah nggak bisa dibilang kecil lagi. soalnya, pas di mekkah ada pedagang india yang dengan bahasa indonesianya yang terbata-bata bilang ke kami "orang indonesia biasanya pendek-pendek, yang ini kok besar-besar".

sudah menunggu agak lama, kami akhirnya memutuskan untuk bergabung bersama para jamaah untuk berkompetisi mendapatkan ruangan di lift.ini pengalaman yang cukup menyeramkan loh, soalnya kondisi lift ini betul-betul full. nggak ada ruangan untuk gerakin kaki. dan ngedapetin ruangan yang sedikit itu lagi pun susah banget. ada ruangan sedikit aja pasti ada orang yang maksa masuk lagi. untungnya aku sekeluarga berhasil melewati kerumunan yang menyeramkan itu.

sepanjang hari di madinah aktivitasku jadi padat. makan, kembali ke kamar mandi-mandi, nonton kondisi mekkah (di kamar kami cuma ada satu tayangan yang paling menarik, yaitu lihat kondisi kakbah secara live) siapan ke mesjid untuk dzuhur, ashar, maghrib isya, terus kembali ke rumah makan, balik ke kamar tidur. gitu aja.

to be continued....
Penasaran? Lanjut.. »»  

Senin, 09 Maret 2015

voyage en Arabie saoudite / perjalanan ke saudi arabia

aku sengaja bikin judul pake bahasa prancis. kenapa? nggak apa-apa sih. iseng aja. hehe. ini kisah ku waktu menjalani ibadah umroh kemarin. sekalian buat referensi bagi yang ancang-ancang mau ibadah umroh/haji. semoga bisa dapet gambaran tentang arab saudi itu gimana. soalnya aku sering nyari, ternyata cerita-cerita pengalaman pergi ke arab saudi gini masih minim di internet.

akhir desember lalu aku dan keluargaku pergi ke salah satu negara tersuci bagi umat islam yaitu saudi arabia. ini salah satu perjalanan paling bersejarah di hidupku. perjalanan ini dimulai pada tanggal 31 desember 2014. waktu itu aku bangun sangat pagi, jam 2 subuh. itupun aku hanya tidur selama 2 jam karena kondisi rumahku ramai hari itu.

perjalanan dengan memakai pesawat memakan waktu sekitar 10 jam, tapi karna kami transit di kuala lumpur lagi, jadi kami sampai jam 10 waktu indonesia bagian barat. sedangkan perbedaan waktu arab dan indonesia itu sekitar 4 jam-an, jadi waktu di medan jam 10 malam, di arab masih jam 6 sore. dampak di pesawat cuma satu, karna kami berangkatnya siang jadi dari berangkat sampe akhirnya nyampe di arab, aku nggak liat langit malam. kami terus melintasi langit siang selama 10 jam karna perbedaan waktu itu.

sampe di bandara, kami masih ngurusin masalah administrasi, dan juga prosedur keamanan. oh iya, pesawat kami mendarat di bandara haji internasional di jeddah. FYI,di mekkah atau madinah itu ga ada bandara. selesai melewati prosedur keamanan dan administrasi kami siap-siap untuk berangkat lagi ke madinah, tapi kali ini menggunakan bus. 

perjalanan dari jeddah menuju madinah memakan waktu sekitar 6 jam, begitu kata pemandu wisata kami.. aku gagal kepo saat tau malam hari di perjalanan itu nggak ada yang bisa diliat, hanya gelap dan bayang-bayang padang pasir. aku sempat bosan juga, sampai akhirnya aku ngeliat sebuah mesjid yang besaaar banget. lalu aku mikir "rupanya mesjid di Arab besar-besar ya. ah, wajar lah. ini kan arab bukan Indonesia" itu masih sekitar 4 jam dari total perjalanan. aku masih mandang mesjid yang perlahan menjauh sampai bus kami berhenti. aku masih belum nyambung, mungkin ini tempat pemberhentian untuk buang air kecil kali, pikirku. ternyata.... itulah mesjid Nabawi, mesjid pertama yang dibangun oleh nabi Muhammad. jelas aku tepok jidat, yaiyalah mesjid sebesar itu nggak mungkin mesjid biasa. dia berdiri kokoh banget dan waktu itu sebenarnya sudutnya pas banget buat difoto, cuma karna kelelahan perjalanan satu hari, akhirnya aku tepar di kamar abis jamak shalat maghrib dan shalat isya. waktu itu kami sampai sekitaran jam setengah sebelas waktu arab saudi.
sori. copas dari internet, ga sempet foto-foto. sibuk beribadah. yang pasti inilah sedikit gambaran akan keindahan mesjid nabawi yang aku saksikan.
esok harinya aku dibangunin pagi banget sama mama. katanya takut ga kedapetan tempat buat shalat. jam setengah 3 subuh udah disuruh mandi. untung ada air panas. 

allhamdulillah kami dapat hotel yang dekat ke mesjid, jalan lurus aja 1-2 km kira-kira udah nyampek. ternyata jam setengah empat itu udah rame banget orang yang mau ke mesjid. jalan dipenuhi orang-orang yang mau ke mesjid. penuh deh pokoknya. tapi aku nggak mempermasalahkan itu. yang agak masalah disitu adalah.... dingin banget, men!! aku udah denger dari mama kalau di madinah ini dingin, tapi aku nggak nyangka kayak di kulkas gitu. reaksi penyesuaian tubuh pertama yang kurasakan adalah bibir kering dan hidungku juga ikutan kering. hidungnya selain kering juga sakit. itu mungkin bawaan udara dingin yang kering tadi. untuk bibir kering masih bisa pake lipbalm, tapi hidung kering nggak ada solusi. cuma modal air zam-zam ajalah yang berulang kali kuoles kehidung untuk meminimalisir rasa sakitnya tapi tetep aja masih sakit.

kalau ditanya paling ramai itu dimana, pastilah aku jawab di gerbangnya. penuh. walaupun ini masih level easy kalo di game. tapi tetep aja aku terkejut liat orang segitu ramenya. setelah kuperhatikan, ternyata orang indonesia lumayan banyak juga. oh iya, mesjid nabawi memang udah terkenal sama payung-payung otomatisnya, yang otomatis kebuka pas hari panas ataupun hari hujan. itulah pertama kalinya aku ngeliat payung-payung itu. besar banget. mesjid nabawi jadi tambah keren dengan payung-payung itu. belakangan aku baru tahu kalau di mesjidil haram nggak ada payung-payung gituan. jadi, memang payung ini cuma ada disini doang.
akhirnya aku memasuki mesjid nabawi untuk pertama kalinya. arsitektur dalamnya mengingatkanku sama ornamen topi fir'aun. bukan maksudnya yang jelek-jelek ya. liat deh yang dibawah
terus liat gambar ini:


tuh liat. sekarang ngerti kan? gitu loh maksudnya.

di dalam aku liat berbagai macam suku bangsa. dari mulai kulit putih, kuning, sawo matang, coklat sampai hitam. semua ada. mereka juga cukup ramah. aku sendiri masih ngantuk-ngantuk karna pengaruh kurang tidur ditambah nggak terbiasa bangun cepet. 

di dalam mesjid itu, tersedia al-Qur'an di setiap berapa meter. Al-Qurannya banyak, jadi nggak perlu bawa al-Qur'an lagi dari rumah. sama kayak Al-qur'an, disini juga ada banyak banget galon khusus berisi air zam-zam. 
penampakan galon khusus buat air zam-zam. gile, dingin banget. kalau yang gak tahan dingin, cari galon yang bacaannya "not cold" ya. aku juga ga tahan minum yang dingin.
awalnya aku nggak ngeh. kukira air biasa. mamaku yang ngerti, karna dia allhamdulillah udah melaksanakan ibadah haji 2011 lalu. barulah aku ngerti. airnya khas rasanya, beda sama air biasa. sebelum minum, baca bismillah dulu ya. ada sih doa khusus untuk minum air zam-zam
bagus kan doanya?
shalat pertama di mesjid nabawi. suara imamnya bagus banget. aku aja sampe khidmat ngedengerinnya. merdu deh. tapi aku sedikit bingung, kok imamnya nggak mulai dengan bismillah ya? setelah beberapa hari, rupanya aku tau kalau mereka baca bismillah tapi nggak pake mikrofon. oh iya, adzan di nabawi dan di haram 2 kali, yaitu pertama jam 4, untuk ngebangunin orang-orang. yang kedua, jam 6 kurang. itu baru shalat beneran.

pagi pertama yang sejuk di madinah, aku dan keluarga masih di rumah aja. masih berkutat dengan nyamannya tempat tidur. palingan nonton TV tentang kondisi mekkah terbaru. memonitor keramaian. jadi hari pertama nggak ada yang terlalu spesial.

à suivre / bersambung / to be continued...
Penasaran? Lanjut.. »»  
Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder