Drama korea memang selalu menghadirkan thema-thema
unik yang membuat penonton terus-menerus penasaran dengan kelanjutan kisahnya. Sebut
saja master sun, cerita yang mengangkat thema seseorang yang dapat melihat
hantu dan kehidupannya. Atau, my love from the star, kisah yang menceritakan
seorang alien yang terjebak di bumi. Semuanya dikemas apik dan menyatu dengan
kehidupan sehari-hari sehingga penonton benar-benar tenggelam dalam cerita itu
sendiri.
Gue sendiri sebenarnya bukan penggemar drama korea
yang freak banget, meskipun gue pernah mengalami itu. tapi yang kali ini gue
bener-bener tertarik membahas ini karena gue merasa terhubung sama karakternya.
Blog ini kan intinya menceritakan kehidupan gue juga, yaudah sekalian aja
pikiran gue ini gue masukin ke blog
yoon tae joon |
Yang baru-baru ini gue saksikan adalah hyde Jekyll me,
salah satu drama korea terbaru yang mengangkat thema kehidupan seorang pengidap
DID (Dissosiative identity disorder). Film ini jujur sangat menarik. Ketertarikan
gue sendiri ada pada sudut gambar yang pas, penataan tempat yang oke, karakter
yang unik dan cerita yang unik. Kali ini, gue ingin mengupas satu tokoh yang
menurut gue menarik baik dari segi karakternya, Lee Soo Hyun. Alasan utama gue
kenapa gue tertarik dengan karakter dia adalah, gue pernah mengalami rasa sakit
yang sama dengan dia walau nggak dengan skala sebesar itu. jadi, sepanjang
perjalanan ceritanya gue lebih bisa memahami perasaan Soo Hyun dari tokoh utama
sendiri. Meskipun, tentu aja menurut gue karakternya seo tae jin itu jauh lebih
keren daripada lee soo hyun. Gimana nggak, cool gitu.
Pertama kali ngeliat gue udah curiga sih, pasti orang
ini minimal bakal terlibat sama orang-orang jahatnya. Episode 1-4 nunjukin
beberapa hal yang ganjil menurut gue. Contohnya, adegan terapinya si penjahat
yang dikira lee soo hyun nggak di tampilkan. Yang kedua, si soo hyun ini
baiknya sama ha na ganjil banget. Yang ketiga, gue emang nggak belum ngeliat
poster film ini sebelumnya, tapi gue bisa liat kalau peran dia cukup besar
dalam film ini dengan wajahnya yang kece itu (secara korea drama nggak pernah
masukkin cowo ganteng kalau nggak punya banyak adegan dalam film tersebut). Dugaan
tambah kuat pas tahu kalau tampang dia ada di poster dramanya.
Yang keempat, gaya baju dia mengingatkan gue sama
tokoh utama despicable me, gru, yang memerankan tokoh jahat yang akhirnya jadi
baik, dengan segala keinginannya untuk menguasai dunia. Kesan-kesan orang yang
pake baju kayak gini di mata gue adalah orang yang dingin,banyak memendam rasa
sendiri, karna banyak mendam rasa, emosinya sering kali jadi dendam yang dalam.
Oh iya, bajunya juga mirip sama tukang inspeksi makanan di ratatouille, bedanya
yang ini lebih muda dan keren, hehe.
gru di despicable me |
ego di ratatouille |
Dan ternyata memang benar, dia ambil banyak peran di
drama ini. dia tokoh antagonis, dan alasan yang menyebabkan dia jadi jahat itu
masuk akal banget. Kalian tau kan, monster itu nggak dilahirkan, tapi
diciptakan.
Diceritakan di drama itu, kalau Soo hyun dan seo seo
jin diculik di rumah hantu di dalam wonderland, tempat yang harusnya
menyenangkan bagi anak-anak. Saat itu usia mereka masih 12 tahun. Sekarang ini
memang dia mengalami stress, trauma tentu. Tapi nggak ada yang lebih membuat
trauma dibandingkan kejadian yang akan dialaminya setelah ini.
Dia merencanakan pelarian dengan Seo jin, mereka
berencana untuk memanjat sebuah jendela dan keluar dari sana. Tapi untuk melakukan
itu, harus ada yang dibawah, agar mereka
bisa jadi lebih tinggi dan bisa menggapai jendela itu. Soo hyunlah yang jadi
pijakan untuk seo jin untuk dapat memanjat jendela itu.
Tapi saat seo jin sudah berhasil keluar dan mencoba
mengeluarkan soo hyun, penculik malah datang. Soo hyun akhirnya hanya punya dua
pilihan, tidak melepaskan tangan soo hyun dengan resiko dia akan kembali
disekap lagi, atau melepaskan tangan soo hyun dan kabur, dengan kemungkinan dia
akan bebas, walaupun itu artinya meninggalkan
soo hyun sendiri.
Seo jin membuat keputusan yang salah dan akan fatal
akibatnya untuk bertahun-tahun kedepan. Dia melepaskan tangan sahabatnya. Dia lari,
bahkan ketika sahabatnya meminta tolong untuk tidak melepaskan. Disitu gue
sebagai penonton dapat merasakan rasa sakit yang dialami keduanya, yang satu
dengan rasa bersalah yang sangat dalam, dan yang satu lagi dengan rasa marah,
kecewa, putus asa yang sangat dalam.
Bisa dibayangkan kan, ketika kalian jadi pijakan
orang lain, dalam artian kalau kalian menolong orang lain dan kalian berharap
ditolong juga dan orang lain itu ternyata pergi. Meninggalkan kita sendiri
dalam ketakutan dan keputusasaan. Sulit menggambarkan perasaan sesakit itu.
dalam kondisi seperti ini, harusnya kalau soo hyun punya satu saja teman atau
orang yang dapat mengetahui kesusahannya, bersamanya, mendengarkan curahan hati
dia mungkin dia nggak akan jadi pendendam (dan kalau begitu juga filmnya ga
bakal jadi seru). Tapi dia nggak punya orang lain. Apalagi dia jadi sulit
mempercayai orang karna sahabat dekatnya sendiri saja bisa melepaskan
tangannya, apalagi orang lain? Dia menciptakan alasan sendiri seperti itu.
Lalu, akhirnya dia tumbuh jadi orang yang tidak percaya
kepada orang lain. Dia menganggap orang lain tidak bisa dipercaya. Dia trauma
untuk percaya kepada orang lain. Rasa sakit ditinggalkan itu terus menghantuinya.
Apalagi rasa dendam.
Sikap seperti ini sangat salah. Tapi untuk mengubah
rasa dendam itu tidak semudah mengatakan bahwa itu salah. Ini berdasarkan
pengalaman pribadi gue sendiri.gue pernah menjadi tidak percaya kepada orang
lain. Gue merasa tidak ada orang yang bisa kupercaya. Karna gue juga pernah
merasa dikhianati teman yang kuanggap telah gue tolong waktu itu.
Rasanya, kayak nggak ada orang yang akan menolong
gue walau gue minta. Nggak ada orang yang bisa kupercaya. Gue harus memendam
semua rasa sendiri, jangan bilang, percuma. Mereka semua jahat. Mereka nggak
perduli. Itu yang gue rasakan karna
kesalahan kecil teman gue itu.
Tapi yang waktu itu nggak gue tahu, kalau sebenarnya
itu alasan yang gue ciptakan sendiri untuk membenarkan sikapku kemudian yang
nggak perduli dengan orang lain. Gue menciptakan alasan itu agar gue bisa lari
dari kenyataan. Gue menganggap semua teman jahat, semua teman Cuma mau memanfaatkan
gue aja. Padahal gue salah. Kalau saja gue membuka matgue waktu itu, masih ada
banyak teman gue yang baik dan mau menolong gue. 1 dari 46 orang, pasti ada
yang baik, mau menolong gue dan mengerti perasaanku. Itulah yang gue rasakan waktu itu, dan jangan Tanya rasa
yang disebabkan kesalahan yang tidak seberapa itu. sakit sekali. Rasanya gue
nggak punya teman satu orangpun.
sebenarnya ada cara yang lebih sederhana untuk
menyelesaikan masalah ini. soo hyun bisa mengungkapkan kekesalannya selama ini
dan seo jin bisa meminta maaf atas kesalahan yang dia buat. Dari drama ini
kelihatan kalau soo hyun sebenarnya Cuma butuh permintaan maaf dan kejujuran
dari seo jin. Salahnya dia karna dia nggak mau kasih tau identitas asli dia.
dan dia juga ngga berterus terang. Ada alasannya juga sih, dia kan udah nggak
percaya sama orang lain gimana mau terus terang. Gue juga pernah ngerasain rasa
ini. rasa kesal yang di tumpuk-tumpuk jadi racun di tubuh gue sendiri tapi gue
nggak kunjung mau berterus terang. Gue maunya orang itu yang mendatangi gue dan
minta maaf sendiri dengan tulus. Bukan minta maaf main-main. Dengan rasa
penyesalah yang benar. Karna harapan gue nggak kunjung diketahui orang itu (mungkin
juga dia nggak sadar udah salah sama gue,) akhirnya terciptalah dendam yang
makin lama makin besar dan membuat gue (atau soo hyun) ingin membalas dendam. Ingin
membuat mereka merasakan apa yang kami alami. Gue berhasil membalas dendam
waktu itu, awalnya rasanya menyenangkan dan kemudian penyesalan yang ada. Tapi di
kondisi seperti inipun orang orang yang merasa sendiri akan menciptakan alasan
lagi kalau balas dendam itu wajar, biar si tersalah tau gimana rasanya.sehabis
itu, pertahanan diri selanjutnya adalah cuek sama orang lain. Cuek sama
keadaan. Pura-pura nggak punya kuping, nggak punya mata. Padahal lebih bagus
kalau langsung diungkapin aja.
Nah itu karna kesalahan kecil, gimana dengan soo
hyun yang menanggung rasa itu seumur hidupnya sendiri? Gue setidaknya walaupun
nggak percaya sama teman, tapi gue punya keluarga yang baik. Dan gue yang punya
keluarga yang baik aja bisa se-frustasi itu, gimana dengan dia? atau dengan
orang lain diluar sana yang hal seperti itu benar-benar terjadi kepadanya.yang
sekarang kita bahas memang Cuma ada di drama, tapi bukan berarti nggak ada
orang yang pernah merasakan hal seperti itu. pasti ada 1 diantara 1 juta, atau
malah satu miliar yang mengalami hal menyakitkan seperti itu. kalau ada satu
diantara satu milyar, berarti ada 7 orang di dunia ini yang mengalami hal
seperti ini. dari segi statistic itu memang sangat sedikit, Cuma 0,000000 dari
sekian banyak manusia di dunia ini. tapi dari segi moral, ini tentu sangat memperihantinkan.
Kalau ada satu orang saja yang mengalami hal seperti ini.
Ini bukan Cuma terjadi pada orang yang dikhianati
temannya sendiri aja, tapi juga terjadi sama orang-orang yang jadi korban
pembullyan, rasa sendiri dan putus asa, rasa dimana nggak ada satupun orang
yang bisa dipercaya.
Jadi, kesimpulan dari cerita ini adalah:
1. Buat
orang yang sedang mengalami rasa sendiri ini, yang terpenting mulailah niatkan
untuk berubah dari sekarang. Nggak usah langsung tindakan deh, yang penting niat
dulu. Ucapkan berkali-kali, tanamkan berkali-kali kalau kalian harus berubah. Awalnya
pasti tubuhmu menolak kenyataan, tapi lama-kelamaan jadi penerimaan dan kalau
sudah di tahap ini, kamu bisa maju ke langkah selanjutnya.
2. Lalu
cobalah untuk mulai melepas beban yang selama ini ada sama kamu. Pasti berat
kan? Rasanya satu harian rasa sakit itu menyerap semua energy dalam tubuhmu. Yaudah
lepasin aja. Melepasnya bisa dengan berbagai macam cara. Bisa dengan teriak,
tertawa, cerita ke orang lain yg dipercaya,, ngomong langsung ke orang yang
buat kamu kesel, menangis, semuanya udah pernah gue coba. Kadang berhasil
kadang nggak. seringkali masih bersisa di hati. Tapi lebih baik dilepaskan
daripada di pendam terus-menerus. Karna memendam itu bisa jadi bahaya buat diri
kita sendiri ataupun bagi orang lain.
3. Untuk
Selanjutnya, yang terpenting lagi adalah berbuat tanpa mengharap balasan. Nggak
usah diingat-ingat kebaikan yang kamu buat ke orang lain. Berbuat baik aja sama
orang lain sebisamu. Umpamanya kamu berbuat baik kepada 100 orang, mungkin 90
orang tidak akan mempedulikan kebaikanmu tapi 10 orang lainnya mengingat
kebaikanmu dan mungkin di kemudian hari ini berguna. Itu Cuma 10% tapi bisa
berpengaruh besar pada kehidupanmu. Mungkin saja 10 ini membuat kamu mempunyai
relasi yang lebih banyak, ilmu yang baru atau malah jodohmu ada diantara 10
orang yang mengingat kebaikanmu ini. ikhlas ini juga sebenarnya nggak mudah,
bahkan ini bisa dibilang levelnya expert. Susah. Tapi kita sebagai manusia
bisanya usaha sebaik mungkin, kan? Kalau kita ada usaha, sedikit banyaknya
pasti ada hasil yang positif bagi kita. Kalau sudah gitu, minimal hatimu jadi
lebih tenang dan nggak mudah stress kan.
4. Tips
diatas khusus buat orang-orng yang kesepian. Buat orang lain yang merasa
hidupnya normal-normal aja, sesekali tolong perhatikan orang di sekitarmu. Lihat
benar-benar, bukan Cuma dari sifatnya yang kelihatan sama kamu aja. Bisa jadi
dia juga menyimpan pengalaman menyakitkan itu. jangan mengucilkan orang karna
rasa dikucilkan itu tidak enak. Siapapun dia dan apapun profesinya, cobalah
buat hal baik di depannya. Manatau, kamu jadi salah satu inspirasi yang membuat
dia berubah. Satu dari 7 milyar orang itu. lumayan kan pahalanya. Atau pasti
ada aja hal baik yang menghampiri orang baik. Yakinlah.
akhir kata, aku yakin di episode entah keberapa nanti Seo jin bakal menebus dosa sama soo hyun. aku yakin nanti ada suatu hal yang buat seo jin menyelamatkan soo hyun dan menyadarkan soo hyun kalau dia salah. kalau seo jin sudah berubah. mungkin-mungkin, mereka bisa merajut persahabatan mereka lagi.