belakangan ini, aku udah insyaf buat mengagumi orang-orang hebat. ini juga berdasarkan pengalaman sendiri. kadang, aku terlalu mengagumi dia sampai aku kira dia orang paling sempurna, atau paling tidak dia tipe orang paling sempurna berdasarkan pemikiranku. tapi akhirnya, ketika aku sudah mulai dekat dengan orang itu, memang dia nggak sehebat yang pernah kubayangkan. dan bahkan, sangat berbanding terbalik.
ya, memang mungkin seorang intelek itu tak pernah benar-benar bisa sederhana. sedangkan aku selalu berpikir kalau mereka itu orangnya sederhana. aku yang salah, terlalu naif dengan dunia ini. berpikir kalau semua yang ada di dunia ini adalah baik. jelas itu salah. jelas aku tak dapat mengagumi orang hanya karna dia sukses.
iya, seperti contoh gampangnya, aku pernah hampir mengagumi Chairul Tanjung sampai YKS (acara goyang-goyangan, agak frontal) ditayangkan. kenapa acara seperti itu lolos-acara yang lebih banyak mudharatnya itu? dia kan pemiliknya. dia kan orang baik, dia kan orang yang punya cita-cita mulia, dia kan yang punya CT foundation-sekolah gratis untuk anak tak mampu itu? tapi akhirnya aku sadar. kalau dia juga manusia biasa, di matanya mungkin itu udah tayangan terbagus yang dapat ditayangkan trans TV. atau mungkin di matanya itu tayangan terbagus yang bisa menarik penonton ke trans TV-dan memenuhi kantongnya yang sudah tebal itu. atau, itu adalah strategi dari orang jahat lainnya- yang mungkin sama seperti alasan di atas, ingin menaikkan popularitas Televisinya. ahh entahlah. itu masalah mereka. aku tak perlu mengurusi itu. yang penting bagiku, aku belajar. belajar untuk tak langsung dengan mudahnya mengagumi orang. atau kalaupun mengagumi, tak harus terlalu buat dia seperti orang sempurna. karna bagaimanapun, dia juga manusia. dia juga bisa berbuat salah. jadi, sekarang lebih baik aku yang membuat diriku jadi lebih baik. supaya aku bisa mengagumi dan bersyukur sama diriku sendiri
Penasaran? Lanjut..
»»
ya, memang mungkin seorang intelek itu tak pernah benar-benar bisa sederhana. sedangkan aku selalu berpikir kalau mereka itu orangnya sederhana. aku yang salah, terlalu naif dengan dunia ini. berpikir kalau semua yang ada di dunia ini adalah baik. jelas itu salah. jelas aku tak dapat mengagumi orang hanya karna dia sukses.
iya, seperti contoh gampangnya, aku pernah hampir mengagumi Chairul Tanjung sampai YKS (acara goyang-goyangan, agak frontal) ditayangkan. kenapa acara seperti itu lolos-acara yang lebih banyak mudharatnya itu? dia kan pemiliknya. dia kan orang baik, dia kan orang yang punya cita-cita mulia, dia kan yang punya CT foundation-sekolah gratis untuk anak tak mampu itu? tapi akhirnya aku sadar. kalau dia juga manusia biasa, di matanya mungkin itu udah tayangan terbagus yang dapat ditayangkan trans TV. atau mungkin di matanya itu tayangan terbagus yang bisa menarik penonton ke trans TV-dan memenuhi kantongnya yang sudah tebal itu. atau, itu adalah strategi dari orang jahat lainnya- yang mungkin sama seperti alasan di atas, ingin menaikkan popularitas Televisinya. ahh entahlah. itu masalah mereka. aku tak perlu mengurusi itu. yang penting bagiku, aku belajar. belajar untuk tak langsung dengan mudahnya mengagumi orang. atau kalaupun mengagumi, tak harus terlalu buat dia seperti orang sempurna. karna bagaimanapun, dia juga manusia. dia juga bisa berbuat salah. jadi, sekarang lebih baik aku yang membuat diriku jadi lebih baik. supaya aku bisa mengagumi dan bersyukur sama diriku sendiri