Sabtu, 22 Maret 2014

Francis

entah kenapa, belakangan ini, segalanya tentang prancis mengusikku. berawal dari sebuah seminar yang aku ikuti di sekolah. itu seminar yang mempromosikan tentang beasiswa di prancis. beasiswa full, cuma syaratnya harus bisa bahasa prancis. nggak ngeliat nilai sekolah dll. tadinya sih aku nggak terlalu berminat. minat ini mulai muncul sejak aku membaca novel ranah 3 warna (lagi-lagi) tokoh imajiner itu buat aku benar-benar terinspirasi. aku pengen sekolah ke francis. tiap hari, yang ada cuma prancis. bahkan sejak itu, aku mulai menggemari film prancis. aku mulai berusaha keras untuk belajar bahasa inggris juga, karna aku jadi bener-bener pengen kuliah di luar negeri

rasa pingin itu bertambah saat aku tau kalo Design itu bagus banget di prancis. mendengar banyak hal tentang sekolah ke luar negeri, membuat anganku bertambah tinggi. aku ingin sekolah di prancis. Bismillah. aku bisa!!
Penasaran? Lanjut.. »»  

aku udah dewasa..?

dek, kok adek kurus kali?
fa, kau kok pake jilbabnya gak rapi?

aku akui, aku ini orang yang sering jadikan laki-laki jadi panutan. aku banyak niru laki-laki. semua tokoh panutanku itu laki-laki. mungkin itu juga yang menyebabkan aku nggak terlalu perduli soal penampilan, di samping sifatku yang tak dapat diam pada satu pekerjaan selama terus-menerus (FYI, perawatan cewek itu dipakenya bukan 1-2 hari langsung ketahuan hasilnya, harus konsisten dipake terus-terusan. dan itu adalah hal yang otak aku gak bisa ngelakuinnya. bosan sih,bahasanya).

pas dengar mama bilang gitu, aku malah jadi bingung. itu berarti 2 hal. aku merusak diriku sendiri dengan kebanyakan mengerjakan yang aku suka tanpa berhenti (padahal cewe itu katanya, harus jaga badan. kenapa? hanya mama, teman-teman perempuanku, dan iklan di tv yang tahu), atau aku udah berhasil untuk menerapkan salah satu syarat untuk jadi orang berhasil, yaitu menjadikan usaha kita itu di atas usaha orang rata-rata. jadi, kalau misalnya biasanya orang cuma belajar sampe jam 10, aku harus belajar sampe aku NGERTI. biar Allah bisa ngeliat usaha kita dan membantu kita.tapi inipun ku pelajari dari laki-laki. entah aku salah, atau benar aku nggak tahu deh.

 iya sih, kupikir aku beda banget sama perempuan kebanyakan. aku rasanya nggak nerima kalau sebentar lagi aku udah di-cap orang dewasa, dan harus bersikap seperti perempuan yang sebenarnya. aku ini bukan anak kecil lagi. maunya sih, aku terus jadi anak kecil. aku bingung, gimana caranya jadi cewek yang sesungguhnya. intinya? gak tau deh inti ini tulisan apa. haha. bingung!
Penasaran? Lanjut.. »»  

Kamis, 13 Maret 2014

Ranah 3 Warna dan Teman Asingku, lagi

beberapa hari liburan ini aku menjelma jadi duta indonesia mendadak, duta illegal, bahasanya. haha. aku bergabung di komunitas teman pena. temennya luar negeri semua. haha. disitu yang kerjaku kirim pesan ke orang-orang, bilang kalau indonesia itu bagus, gak cuma Bali aja. semuanya membalas, tapi sedikit yang tahu indonesia. miris. haha. ada yang curhat panjang-lebar, tapi aku senang juga. walaupun haru bolak-balik buka kamus dan ngebales, toh aku senang juga karna dia ngerti yang aku bilang. nilaiku di sekolah bohong, karna dia bilang bahasa inggrisku bisa dimengerti kok. dia ngerti apa yang aku bilang. dan itu berarti, memang bahasa inggrisku nggak seburuk yang selama ini aku pikirkan.

ada juga yang ketika aku tanya soal agama, ternyata dia gak punya agama. gila, aku salah tanya. dia cuma jawab singkat aja. malu sih, tapi itu kan namanya usaha. ada lagi orang amerika yang kutanya sistem pendidikan di amerika, dia jawab panjang lebar tapi aku nggak ngerti-ngerti amat. sekali lagi aku bingung mau balasnya. yang pastti, ada satu kesamaan. rata-rata orang amerika yang aku ajak kenal itu ramah.

oh iya, ide awal untuk cari kenalan orang bule ini sekali lagi kutemukan nggak lama setelah baca Ranah 3 warna. aku terinspirasi dan iri sama si Alif, yang udah bisa pergi sampai ke Kanada (walaupun in fact, si Alif cuma tokoh fiksi, tapi hebatnya dia bisa buat aku iri berat. kenapa? mungkin ini memang berhubungan sama pengalaman yang nulis ya.dan mungkin pak Ahmad Fuadi nulisnya beneran pake hati, sehingga tokoh Alif ini jadi kayak beneran tokoh hidup dan nyata, bukan fiksi)

akhirnya, aku tertarik lagi sama akunku yang udah berdebu di penpalworld, tapi itupun jenis akun sosial yang kurang nyaman. soalnya tiap hari yang gratisannya cuma dibatasi 3 pesan. aku pindah ke interpals. nah disinilah baru aku kenal beneran sama orang asing. seru sih, tapi akhirnya aku sadar kalau... Huft, ini semua akan selesai. dalam sekejap. aku gak mungkin bisa sering-sering buka ini pas lagi sekolah. huft

oh iya, yang terakhir, aku juga terbang ke omegle, situs dimana kita bisa chat dengan orang yang acak, nggak tahu siapa, ya random aja gitu. ada cerita menarik. aku berhasil ketemu orang yang mau nge chat setelah 15 kali nyoba. namanya? nggak tahu. yang pasti dia orang US. aku bilang sama dia kalau aku masih belajar untuk ngomong pake bahasa inggris, jadi maaf kalau bahasa inggrisku gak jelas. nah, dianya malah bilang "hey, you're english is more good than americans XD" hei.. ini mengejek atau fakta? aku nggak tahu. ntah kenapa saat itu aku langsung malu sendiri pake grammar. apa segitu formalnyakah grammar itu? ntahlah. yang pasti aku jadi malu di kayak gituin. tapi aku jadi sadar, kalau ngomong  bahasa inggris itu nggak sesulit yang ada di fikiranku. atau yanga da di benak semua orang. if you want to speak english, you just speak. gak usah banyak mikir. gak usah pake grammar. ngomong aja, kecuali lu mau kuliah di hubungan internasional, bahasa inggris non-formal itu lebih bagus buat kenalan.

jangan mempersulit yang mudah, dan jangan mempermudah yang sulit.

:)
Penasaran? Lanjut.. »»  

Antara Aku Dan Ranah 3 warna

hari ini, aku galau lagi. terkhususnya sejak 5 hari yang lalu, ketika aku memutuskan untuk membujuk ayahku membelikan buku baru, Ranah 3 warna dan Rantau 1 muara karya Ahmad Fuadi. aku benar-benar dipaksa untuk memikirkan visi misi hidupku lagi. dan entah kenapa, aku merasa punya nasib yang hampir sama dengan si tokoh utama di bidang pendidikan. aku punya mimpi yang sama, dan aku memang membandingkan diriku dengan teman-temanku yang lainnya, layaknya Alif yang membandingkan dirinya dengan Randai.

aku sebenarnya punya misi, untuk mengejar pendidikan desain komunikasi visual ke ITB, dan selanjutnya aku merencanakan untuk mencari universitas di luar negeri (mimpi besar tak apa-apa, kan?). dan juga, aku pengen jadi seperti Alif juga, wartawan. benar-benar pas di bidang yang aku kuasai. yah, walaupun harus ku akui kemampuanku untuk menganalisis dan membuat tulisan formal masih jauh dari kata standar. tapi sekali lagi, Alif aja bisa, kenapa aku nggak?

selanjutnya, setelah kupikir lagi, ternyata ada satu halangan besar untukku dapat meraih cita-citaku itu. keduanya, dibutuhkan skill IPS, dan itu artinya.. kemungkinanku untuk dapat meraih cita-citaku ini... 20%. kurang malah. haha. itu harus ikut SNMPTN, dan soal-soal dari IPS, dengan kata lain aku harus ikut program IPC. wah, pada tingkat ini aku merasa galau sangat. iya, galau. gimana caranya?

nggak tahu deh, kalo aja ada beasiswa yang bisa memfasilitasi anak lulus SMA untuk dapat beasiswa untuk mengerjakan salah satu dari pekerjaan itu. aah. entahlah. menyebalkan kalau ingat aku salah jurusan, tapi lebih menyebalkan lagi kalau ingat, aku salah jurusan dan aku kesulitan untuk mengikuti semuanya. dan sekarang aku sangat ketakutan untuk ingat nilai dan UN. setiap ingat 2 kata itu, rasanya perutku ini diputar-putar, mules mual dan segala hal nggak enak langsung mengerayapi badanku yang udah kurus ini.

iya juga, dulu aku nanya guruku, jurusan IPA atau IPS yang buat aku bisa menemukan sesuatu atau menciptakan sesuatu? dan mungkin guruku ini menerjemahkannya sebagai Penelitian. dan dia merekomendasikan IPA. akupun yang tadinya udah mantap di IPS pun langsung tolak setir ke IPA. dan belakangan, aku baru sadar kalau yang dimaksud diriku itu menciptakan sesuatu adalah karya tulisan dan juga karya seni, gambar, sayangnya bukan menciptakan larutan-larutan H2SO4 itu.

tapi bagaimanapun, ini udah kejadian semuanya. nggak mungkin kuulang, dan kayaknya pun ini yang terbaik untukku. semoga ini dapat membuat diriku untuk selalu bersyukur, kalau nanti udah sukses dan ingat ini. ingat akan betapa susahnya aku berada di bawah ini. susahnya otakku, peningnya pikiranku, mualnya perutku. ini bakalan selalu teringat. jadi aku gak bakalan jadi orang yang sombong, aku akan terus jadi orang yang bersyukur, dan membantu orang lain, amin

oh iya, dipikir-pikir, Alif juga banting setir, pendidikan formalnya dari Pondok dan dari jurusan hubungan internasional, tapi akhirnya dia jadi penulis. berarti aku juga bisa. Randai Konsisten pada impiannya, yaitu menuju ITB jurusan Penerbangan. itu memang kebetulan cocok sama dianya. Alif mengalami beberapa masalah, dan akhirnya sadar, kalau hal yang selalu konsisten dia kerjakan selama ini adalah menulis. aku ? apa hal yang selalu kulakukan dengan senang hati selama ini?

main internet. haha. bukan, bukan main internet yang gitu. maksudnya, di internet aku memang main, tapi main-mainku beda. aku belajar sejarah, baca banyak hal, belajar menulis dari internet, ketemu kawan luar negeri dari internet, belajar buat design dari internet, belajar bahasa inggris, belajar gambar manga, belajar menganalisis, belajar komputer, belajar javascript dan banyak lagi yang kupelajari dari internet. tapi, yang paling menonjol tentu adalah desain dan menulis. jadi, benar memang kalau selama ini aku konsisten menulis (walaupun tak sekonsisten itu sih) dan desain. jadi layaknya alif, aku juga butuh 3 mantra super itu. aku butuh man jadda wajadda, aku butuh man shabara zhafira dan aku butuh juga man sharaa ala darbi washala. kalau begitu, berarti aku harus memperjuangkan cita-citaku ini.

jadi.. yang sekarang harus kulakukan adalah... serius belajar IPA.itu yang utama.

Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
(Al-Insyirah:7)
Penasaran? Lanjut.. »»  

Rabu, 12 Maret 2014

Manggale, First Love

cinta itu bisa datang kapan saja, dimana saja, tanpa mengenal dunia yang berbeda

***

Toba, 2014

di pinggiran danau yang indah, seorang lelaki jangkung berdiri. laki-laki itu terlihat sedang menikmati indahnya panorama pagi itu. dilihatnya langit "ahh, ini masih langit yang sama" gumamnya. perlahan, laki-laki ini pun pergi ke tengah keramaian.

dilihatnya orang-orang itu. ada seorang ibu yang manjual ikan asin yang sedari tadi tak laku-laku, seorang anak tanggung yang melekatkan tali kapal ke pinggiran danau, ada lagi seorang pria yang baru mengangkat ikan hasil tangkapannya hari ini. betapa sulitnya hidup orang-orang itu. tapi, ntah kenapa, ada setitik iri di hatinya, rasa iri pada manusia yang berkali-kali dirasakannya. manusia punya teman, punya tujuan hidup, punya lidah yang dapat merasakan rasa, punya orang-orang yang dicintai. sedangkan dia? hidup 900 tahun tanpa tujuan, tanpa tau ia harus berbuat apa. apa sih tujuannya masih disini, sampai sekarang?

lantas manggale kembali ke tempat temannya satu-satunya yang tak dapat bicara, boneka yang diciptakan ayahnya untuk dia. dia menghela nafas. duduk bersila tepat di hadapat boneka yang tak bergerak itu. sampai kapan ia harus terus begini? kapan dia akan keluar dari dunia ini? boneka inipun tak dapat menjawab apa-apa. dia hanya diam, seperti benda mati lainnya. frustasi, manggale bangkit dan menendang boneka itu. tapi yang terjadi dia hanya menendang-nendang udara. dia tak dapat menendang boneka itu. aku hantu, yang kubisa hanya menembus benda padat ini pikirnya.

ketika manggale akan berbalik, tubuhnya terlewati oleh sesuatu, ahh, ternyata seorang wanita. pikirnya. wanita itu terus melihat boneka gale. Manggale pun penasaran, apa yang dilakukan wanita ini? dia hanya memandangi boneka itu.. dan lalu.. dia menatap manggale yang berdiri di sebelahnya. Manggale terkejut. wanita ini... bisa melihatnya?

manggale pun jadi melihat wanita ini. wanita yang memakai tutup kepala hijau tua, memakai kemeja hijau bermotif kotak-kotak lengan panjang, dan rok panjang berbahan jeans. dilihat-lihat, wanita ini cantik juga. wajahnya putih bersih, matanya coklat muda jernih, terus menatap Manggale dengan sorot mata yang tak dimengerti manggale. tiba-tiba, wajah manggale seperti terbakar. merah seperti udang rebus. manggale malu. gadis itu memalingkan wajahnya, kembali melihat boneka si gale, dan kemudian mengeluarkan handphone dari saku bajunya. diam sesaat, wanita itu akhirnya memfoto boneka si gale. kemudian, wanita itu lari menuju keluarganya. Manggale melihat wanita itu, diam, mematung. wajahnya sudah kembali, namun rasa aneh itu tetap tak mau pergi. rasa apa ini?

***

"nak, jangan suka melamun ah. itu boneka ada mistiknya. jangan melamun di daerah orang"
"nggak kok ma, aku nggak melamun. aku tadi cuma ngerasa aneh"
"ngerasa aneh apanya?"
"kayak tadi ada yang ngeliatin aku, ma"
"hiiy kamu jangan gitu dong! merinding nih mama"
"nggak kok ma, nggak sesuatu yang bikin merinding gitu. malah kayaknya ada perasaan aneh pas aku ngelihat itu ma."
"udah ah jangan ngawur gitu!!" dia menarik anaknya segera, menjauhi tempat itu

sementara itu, Manggale masih berdiri, bertanya-tanya, perasaan apa ini

-END-


Penasaran? Lanjut.. »»  

Manggale, Si Gale Gale

Manggale, merupakan wakilku, yang nanti mau aku ikutin turnamen battle of realms. sebenarnya, impianku ga muluk-muluk, cuma pengen si manggale lolos seleksi karakter aja, udah. ga ngarep lebih kok.

oh iya, Manggale ini adalah salah satu legenda dari sumatra utara, tepatnya di danau toba. kisahnya nih, dulu ada raja sidabutar, dia punya anak, namanya manggale. anak semata wayang nih. suatu hari, manggale sakit keras dan akhirnya meninggal. si raja sedih banget, karna rindu sama anaknya, si raja sampe sakit-sakitan. akhirnya si raja nyuruh orang buat buatin patung yang mirip banget sama si manggale, dan lalu raja minta buat rohnya manggale dapat di masukin ke itu patung. jadilah, hari itu diadakan acara untuk pemanggilan arwahnya si manggale. dan dengan ajaibnya arwah manggale bener-bener datang dan masuk ke dalam patung itu dan menari tor-tor selama 7 hari 7 malam. setelah itu, patung gak pernah dirasuki manggale lagi. inilah legenda yang dipercayai oleh masyarakat toba sampai sekarang, dan juga legenda yang mendasari dari pembuatan karakter si manggale ini.

konsep dari karakter manggale ini sendiri sih, agak beda dengan cerita legendanya. manggale karakterku itu roh yang udah 900 tahun gentayangan di bumi, nggak tahu apa salah dan dosanya. manggale karakterku ini pake konsep laki-laki polos. karna manggale ini poloooos banget. polos dan lumayan norak. dia cuma bisa bahasa batak, dan di dalam bayanganku pasti nanti OC lain bakal terbengong-bengong liat si manggale ngomong dengan aksen bataknya. hehe

manggale orangnya suka menolong, baik, hormat pada orang yang lebih tua, walau sedikit kasar. disini aku mau nunjukin ke orang-orang, kalau orang batak itu cuma cara ngomongnya aja yang kasar, padahal semuanya baik-baik kok. kehidupan manggale sebelum mati rencananya sih mau aku buat cerpet nanti. masih rahasia dan aku juga mau buat cerita first lovenya roh manggale. hehehe

Manggale ini merupakan tokoh yang akan mengenalkan batak toba ke teman-temanku nanti, yang merupakan sukuku sendiri. aku nggak pengen adat-adat batak toba punah. makanya aku juga dari si manggale mau belajar bahasa batak juga (karna manggale cuma bisa bahasa batak). si manggale ini ikon batak, bisa dibilang. dia gini-gini macho juga, dia bisa bela diri mossak (bela diri khas suku batak) dan juga pande main alat musik batak (kata abangku, laki-laki yang pandai main musik itu kegantengannya bertambah 50%) dan dia ini juga sebenarnya pinter (cuma karna dia tinggalnya disitu-situ aja) dan alim (rajin sholat dia!)

oh iya, si manggale ini juga sebenarnya suka ikan arsik dan lemang. manggale ini punya basic seorang raja, cuma dia keduluan mati aja (FYI, manggale meninggal di umur 18)

cara manggale mengendalikan boneka gale sama kayak sasori mengendalikan boneka-bonekanya. pake tali-tali. ya berhubungan juga sama kekuatan manggale yang kalo menyatu sama si gale dapat memotong apapun yang ada di hadapannya dengan benangnya yang ada di ujung jarinya. oh iya, aku sebenarnya belum bilang, manggale benci darah, ups. bukan manggale, tapi aku yang nggak mau pake darah-darah segala.

hahaha, terakhir, doakan aja yaa manggale bisa menang! kapan-kapan aku share artnya manggale :)
Penasaran? Lanjut.. »»  
Tujuanku adalah menciptakan masa depan
Protected by Copyscape Web Plagiarism Finder