Wahahaha, udah long time nggak buka dan nulis blog
ini dengan benar. April ini Cuma ada 2 tulisan di blog ini. Kasian banget ya.
haha, kalo dulu tiap minggu aku rindu blog, sekarang setiap minggu aku rindu
tidur. Rindu pulang, rindu libur. kerjaan di sekolah terus. Ga ada waktu,
bahkan untuk orang tua pun Cuma sedikit. Makanya, jadinya jarang posting.
Kalo boleh jujur, sebenarnya ada beratus hal yang
pengen kuceritain di blog ini. Banyak banget hal baik terjadi tahun ini (allhamdulilah
^^), salah satunya dimana aku mulai menyadari, kalau semua orang itu
berbeda-beda. Mungkin menurut kita dia itu sombong, diskriminasi-an, angkuh,
jahat. Cuma , ya tergantung gimana cara kita ngehadapinya. Kayak temenku waktu
kelas X dulu, namanya dimas. Ini orang memang bandel kali. Bener-bener bandel. Tapi,
aku baru kenal benar sama dia waktu kami perpisahan kelas. Dan aku speechless
sendiri lihat dia. Bertanggung jawab, respect sama guru, baik banget deh
orangnya. Bahkan saat kami ternyata mau pindah hotel tiba-tiba, dia yang
keliling dan nelponin temennya satu-satu buat nyariin kami tempat. Dia nggak
ada beda-bedain kawan, sampe guru kami yang ikut, muji dia yang padahal
sebelumnya tak pernah dipuji guru. Memang beda banget deh.
Memang sih, aku belum bisa menghadapi orang yang
diluarnya bandel kayak gitu. tapi udah mulai ada kemajuan. Dan hari ini juga,
tepatnya setelah aku pulang sekolah, aku baru mulai ngerti kenapa sampe
sekarang aku belum bisa juga nyatu sama kelas itu. kenapa aku belum bisa akrab
sama mereka, padahal banyak dari mereka itu orang baik. dan ini kusadari, tepat
setelah aku sempat sakit hati sama perkataan salah seorang dari mereka, sebut
saja namanya mawar #eh #KanLaki-Laki? .oke, back to the topic. mungkin aja, aku
yang salah (ini memang curhat, tapi semoga dari curhat ini kalian bisa tau
hikmahnya apa dan kedepannya, kalau pembaca menghadapi hal yang sama, udah bisa
menghadapi dan nggak bingung lagi ^^)
Mungkin aja, selama ini aku yang salah mindset soal
mereka. Aku menganggap mereka itu geng-gengan, eksklusif, aku menganggap mereka
Cuma mau kumpul-kumpul bareng mereka mereka aja. aku, menganggap kalau mereka
itu sombong. Tapi ada satu yang nggak kusadari, kalau semua itu Cuma ada di
fikiranku doang. Bahkan, seharusnya semua kata-kata itu bukan di kenakan ke
mereka, tapi ke aku sendiri.
Aku bilang mereka eksklusif? Padahal aku yang memang
nggak pernah ikut mereka kemana-mana. Jalan-jalan ke rumah kawan rame-rame,
nggak pernah. Gabung-gabung sama mereka? Nggak pernah.sedangkan mereka semua
sering banget gitu-gitu. aku selalu di ajak ke rumah hantu, ke bioskop, ke
rumah kawan, sampe karaokean dan itu semua memang kegiatan yang bukan aku
banget! Makanya aku nggak pernah ikut mereka XD tapi itu membuktikan kalau
bukan mereka yang eksklusif, melainkan aku sendiri yang eksklusif.
Geng-gengan? Aku yang selalu mengikuti suara-suara
di dalam otakku untuk nggak bisa deket mereka. Aku yang nggak berani coba, aku
yang membentengi diri aku sendiri. Aku nggak berani, karna takut di kacangi
sama mereka. Takut nggak di-dengarkan. Padahal, selama ini mereka berusaha juga
kok buat ngebalas apa yang aku omongin. Walaupun yah, kadang kurang nyambung
cerita kami. Karna... yah, kami memang berbeda, tapi bukan berarti nggak bisa
nyatu kan? Indonesia aja berbeda-beda tapi satu juga. Hehe
Kumpul-kumpul bareng mereka aja? ini lumayan benar tapi ini mungkin disebabkan
kebingungan. Maksudnya? Maksudnya, mereka bisa aja bingung mau ngomong apa.
karna yang seperti saya bilang sebelumnya, minat kami berbeda.
Sombong? Aku baru sadar yang satu ini aku dapatkan
dari pengaruh beberapa orang yang nggak kenal temenku ini dengan dekat. Celakanya,
aku selalu ngedengerin gosip yang aneh-aneh sehingga perlahan aku mulai
terpengaruh juga. Aku juga nganggap dia (ya, kali ini satu orang) orangnya
sombong. Tapi aku lupa, kalau dulu waktu liburan dia yang sering ngeladenin
chattinganku yang kukira nggak dianggap. dia yang malam-malam nge-chat aku buat
main-main. dan dia nggak pernah jahat sama aku juga. Sekali lagi, itu Cuma ada
di otakku aja. mungkin memang bagi beberapa orang sifat dia mengesalkan. tapi aku
baru sadar kalo yang ada di fikiranku itu orang yang ngerasain, bukan aku.
Hah. Sebenarnya tulisan ini nggak sepenuhnya benar
XD aku masih ragu juga sama mereka. Mereka baik atau nggak? Diskriminasi atau
nggak? Tapi ini tulisan sebenarnya semacam hal yang meyakinkan aku buat mikir
kalau mereka itu baik. kalau aku nggak boleh memusuhi mereka. Kalau aku
memperbaiki diri, mungkin aku bisa berteman akrab sama mereka. Ini postingan
supaya aku selalu mikir positif. #KagakNyambung #TakPeLa
Sejujurnya tulisan ini memalukan. Tapi aku
nekat-nekatan nge-postnya. Berhubung sudah sangat sedikit postingan, dan tekad
untuk merubah diri. Oh iya, ini tulisan juga buat jadi kenangan untuk diriku di
masa depan. Supaya dia tetep ingat kalau dia pernah ngerasain yang kayak gini. Soalnya,
ulfa ini orangnya pelupa. Dengan baca ini, semoga ulfa masa depan nggak pernah
lupa buat memandang segalanya dengan positive thingking.kan semuanya punya
alasan. Iya, kan?
UFO-Ulfah
Oktarida sihaloho
Perempuan yang
mengubah dunia