Suasana
sekolah tadi berbeda sekali. Mendadak seperti terasa sunyi. Lantas aku
berpikir, dia pasti merupakan orang yang sangat di sayangi.ya, disayangi.
Bukan dihormati. Hanya orang yang
benar-benar hebat yang bisa membuat sekolah hari itu jadi serasa sekolah yang
tidak berpenghuni, bukan.
aku pun
nggak berkonsentrasi belajar. Aku terus memikirkan hal ini. Rasanya aku nggak
berpijak di tanah lagi. padahal orang itu bukan seseorang yang terlalu kukenal,
bahkan aku Cuma kenal nama dan wajahnya. Tapi entah kenapa, meninggalnya orang
ini, membuat atmosfer di sekitarku berubah.
Lalu aku
kembali ke 9 bulan yang lalu,masa MOS. Waktu itu, aku mencoba mengenali
beberapa seniorku, walaupun aku nggak terlalu tertarik sebenarnya.yang aku tahu
waktu itu, anak-anak OSIS adalah
anak-anak nakal yang hanya suka keluar di jam pelajaran. Tapi belakangan aku
baru mengerti, kalau anak OSIS itu adalah orang-orang hebat yang sedang belajar
untuk memikul tanggung jawab.
Ya. Aku
kenal ‘kakak’ itu. Aku melihat fotonya di buku tahunan kakak laki-lakiku.
Kelihatannya dia cukup ramah, ya. Tapi dia kelihatannya tidak terlalu banyak
terlihat di situ.lalu aku ingat ketika MOS waktu itu, kelas kakak itu adalah
salah satu kelas paling aktif diantara semua kelas. Dengan kehebohannya, aku
patut mengacungi jempol untuk kakak itu
Tiba-tiba
kenanganku terganti, saat aku melihat ‘kakak’ itu berada di sekolahku saat
pensi waktu itu. Walau wajahnya tertutupi masker, aku telah merasa aneh saat
melihatnya. Tapi waktu itu, kukira dia hanya terkena flu biasa.
Lalu kuingat
lagi, hari senin yang lalu, ketika aku berada di UKS saat upacara, kudengar ada
seseorang yang sedang kritis di rumah sakit. Semua mendoakannya. Sayang aku
tidak mendengar lebih lanjut.aku kira hanya orang yang tidak kukenal. Aku
benar-benar biasa saja waktu itu.
Hari ini,
jam ke 7, ada sebuah pengumuman dari kesiswaan. Seseorang telah meninggal.tapi
aku kurang mendengarkan pengumuman itu. Bukan seseorang yang kukenal,
pikirku.tiba-tiba temanku mengatakan sesuatu yang membuat aku terkejut. Dia
telah meninggal, kembali ke pangkuan yang maha kuasa. Ya ampun.. aku terkejut.
Sehabis itu, yang kulakukan hanyalah melamun.
aku bukan
temannya, bukan juga secret admirernya, tapi perasaan duka itu sangat terasa di
hatiku.hari itu, aku benar-benar tak mengikuti pelajaran. Ntah kenapa.aku hanya
terdiam. Shock.dan bukan aku saja, kebanyakan dari teman-temanku malah menangis
setelah mendengar kabar itu.
Rasanya
seperti baru kemarin aku melihat kakak itu.bahkan, hari ini masih seperti hari
dimana dia hadi disini.
Benar-benar.
Sekolah seperti tak berpenghuni. Guru-guru tak kuasa menahan tangis, bahkan
beberapa guru membatalkan les-nya untuk melihat almarhum untuk yang terakhir
kali. Hari itu, sekolah kami sangat berduka. Kami telah kehilangan 1 orang
hebat.bahkan matahari pun tidak bersinar lagi hari itu.
Setelah sampai dirumah,aku langsung mencari
informasi-informasi apapun yang bisa kuketahui.Dia meninggal karna penyakit
lupus dan dari yang aku baca di sebuah social media, dia juga menderita radang
ginjal. penyakit yang tidak sembarangan.dia ternyata sudah beberapa minggu
dirawat di rumah sakit. Lalu aku kembali menjelajah social medianya dan
tiba-tiba menemukan sesuatu yang sangat mengguncang hatiku.
Beberapa
bulan sebelum hari ini, dia menulis sebuah kalimat yang.. aku nggak tau gimana
harus menggambarkannya. Almarhum bilang “kelak aku akan menjadi sukses, aku
akan menjawab pertanyaanku sendiri” setelah itu. Aku tidak mampu lagi bergerak.
aku jadi terpikir tentang diriku sendiri. Ya ampun.. bodohnya aku. Aku mencoba
menunda-nunda hal baik yang ingin kulakukan. Padahal aku nggak tahu kapan aku
akan mati. Bisa saja setelah aku menulis post ini, besok,minggu depan, atau
detik ini juga. aku menyia-nyiakan waktuku hanya untuk melakukan hal yang tidak
berguna. Kakak ini.. bahkan setelah ia meninggal, dia masih bermanfaat untuk
orang lain.
Sampai
sekarang, aku gak percaya memanggil kakak itu dengan sebutan ‘almarhum’. Tapi
ini sudah takdir Allah, yang sama sekali nggak bisa kita percepat ataupun kita
tunda. Semuanya telah tertulis disana. Kita hanya harus terus siap-siap untuk
menerima panggilan dari-Nya.
Almarhum ini
merupakan orang yang hebat. ya, aku percaya hal itu. Terimakasih kak, telah
memberi pelajaran yang cukup berharga untukku. Semoga kakak tenang di alam
sana.kakak yang dikenal oleh seorang temanku sebagai “kakak yang sering shalat
dhuha”. Kakak yang udah berhasil bikin guru paling killer, nangis tersedu-sedu
karna kepergiannya. Tenang aja kak, gak aka nada yang melupakan kakak. Kakak bakal
selalu ada di hati kami.selamat jalan kak.
Innalillahi
wa inailaihi rojiun.
Semoga ditempat ditempat yang terbaik dan indah di sisi-Nya ya dek..
BalasHapusiyaa amin kaaak :D
Hapus